Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemandirian Pangan

Kementan Minta Bulog Serap Beras Petani

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan stok beras di beberapa wilayah masih sanggup memenuhi kebutuhan beras untuk gudang Bulog. Karena itu, Bulog tak perlu melakukan impor beras.

Koordinator Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Kementan, Batara Siagian, mengatakan Dirjen Tanaman Pangan telah melayangkan surat resmi ke Dirut Bulog berisikan data beras berikut lokasinya secara terperinci.

"Hal ini tentu sebagai komitmen kami meyakinkan data BPS tidak ada keraguan sesungguhnya, karena faktanya di lapangan beras ada. Namun tentu dengan variasi harga tergantung lokasi," jelas Batara di Jakarta, Rabu (30/11).

Batara berharap Bulog dapat segera menyerap beras tersebut sehingga tidak perlu melakukan importasi. Sebab, petani lokal masih sangat mampu memenuhi kebutuhan gudang Bulog.

"Dibandingkan produksi secara nasional, sebenarnya kebutuhan gudang cadangan beras bulog sangat kecil. Tidak mungkin tidak dapat terpenuhi. Saat ini, petani sedang berproduksi, dan pada Februari - Maret (2023) stok akan melimpah," lanjutnya.

Sebagai informasi, sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, Kementan diberikan waktu memvalidasi data lapangan dan besaran stok beras di Indonesia.

Merespons rencana impor beras, Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur merupakan produsen beras nasional tertinggi. Produksi beras pada 2022 mengalami surplus sehingga meminta kepada pemerintah pusat untuk tidak mengadakan importase beras dan siap memasok beras ke gudang Bulog guna memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadang Hidayat menyampaikan angka sementara BPS pada 2022, produksi padi Jawa Barat pada September - Desember 2022 sebanyak 2,7 juta ton gabah kering giling (GKG) dan produksi ini setara dengan 1,56 juta ton beras.

Tak hanya itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (Jatim) Hadi Sulistyo juga menyampaikan stok beras Jatim dalam kondisi aman bahkan masih surplus. Diketahui, produksi padi Jatim pada Januari - Oktober 2022 diperkirakan 9,2 juta ton atau setara 5,9 juta ton beras. Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi masyarakat Jatim pada Januari - Oktober 2022 sebesar 2,8 juta ton.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top