Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kementan Dorong Budi Daya Pangan secara Efisien

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi meminta produsen pangan mewaspadai potensi krisis global. Petani diingatkan untuk mulai menggunakan praktek-praktek budi daya secara efisien, yang lebih murah dan ramah lingkungan.

"Untuk lahan 1 hektar kita hanya memerlukan urea 25 kilo gram (kg) dan NPK 100 kg. Lainnya bisa dipenuhi dengan pupuk kompos atau pupuk organik. Mulailah kurangi penggunaan pupuk kimia secara bertahap, gunakan pupuk organik dan pupuk hayati untuk pertanian yang lebih baik," ungkap Suwandi di Jakarta, Minggu (20/3).

Suwandi menegaskan pentingnya petani mulai menerapkan cara-cara baru dalam usaha tani dan meningkatkan produksi pangan ke depan karena sektor pertanian dihadapkan dengan berbagai tantangan besar. Pertama, dampak pandemi Covid-19 menyerang seluruh sektor ekonomi, tak terkecuali pertanian yang turut memberikan kontribusi pada produk domestik regional bruto (PDRB) dan nilai ekspor.

Kedua, sambungnya, ancaman terhadap iklim ekstrim. Ketiga, perselisihan Ukraina dan Russia yang berdampak pada naiknya harga-harga di pasar global termasuk pupuk dan sarana produksi lainnya, dimana harga pupuk komersial naik dua kali lipat dari kondisi normal.

"Selanjutnya terkait impor produk tanaman pangan, kita bisa mengatasinya dengan substitusi impor. Impor gandum substitusinya bisa dengan umbi-umbian. Ditambah lagi saat ini singkong untuk ekspor dan produk turunannya angkanya terus meningkat," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top