Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Sektor Pertanian - Nilai Ekspor Pertanian pada 2022 Tumbuh 10,52 Persen

Kementan Diminta Fokus Tingkatkan Produksi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Petani dan peternak masih menemui banyak kendala dalam upaya meningkatkan produktivitas sehingga sangat membutuhkan kehadiran pemerintah.

JAKARTA - DPR RI menyoroti lemahnya kinerja Kementerian Pertanian (Kementan). Kinerja Kementan selama 2022 dinilai belum fokus pada perbaikan tata kelola pangan nasional. Namun, Kementan menegaskan kinerja lembaganya positif.

Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, meminta Kementan memberikan kepastian strategi pelaksanaan peningkatan produksi. Dirinya mempertanyakan kebijakan pangan yang selalu mengutamakan pasokan impor terutama beras, bawang putih, daging sapi/ kerbau, kedelai, gula konsumsi dalam jumlah persentase yang begitu besar setiap tahun.

"Maka di mana posisi pemerintah dalam menjaga kepentingan pangan nasional agar terus berdaulat dan tidak tunduk pada kepentingan para importir serta keuntungan segelintir pihak tertentu," ucap Johan di Jakarta, Selasa (17/1).

Johan juga menyinggung mengenai pernyataan pemerintah yang mengklaim berhasil swasembada beras dan mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (RRI). "Namun anehnya, malah melakukan impor beras dan hal ini telah menimbulkan polemik serta penolakan luas dari komponen masyarakat dan Presiden pun mengeklaim tidak melakukan impor beras dalam tiga tahun terakhir. Namun, kenyataannya realisasi impor beras malah dilakukan di mana petani akan memasuki masa panen raya. Hal ini sangat merugikan petani dan mencederai kedaulatan pangan nasional," pungkasnya.

Dalam rangka menyambut 2023 yang lebih baik, anggota Komisi IV DPR RI, Sa'adiyah Uluputty, mengingatkan Kementan untuk serius mengevaluasi sekaligus menetapkan program kerja demi ketahanan pangan Indonesia. Dia tidak ingin muncul mindset di Kementan bahwa program kerja dianggap sebagai sakadar hanya rutinitas tahunan saja. Karena itu, dia meminta program kerja Kementan jangan sekedar menjiplak atau copy-paste demi ketahanan pangan Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top