Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Bencana

Kemensos Kirim Pekerja Sosial ke Sulteng

Foto : KORAN JAKARTA/ANGGIE ARIESTA

BANTU WARGA SULTENG | Dirjen Pelindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat (kedua dari kanan) saat memberi pengarahan kepada Pekerja Sosial Supervisor Program Keluarga Harapan, di Jakarta, Kamis (8/11). Kemensos menerjunkan 24 Pekerja Sosial Supervisor ke Palu, Donggala,dan Sigi, Sulawesi Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Sosial menerjunkan 24 Pekerja Sosial Supervisor (SPV) PKH ke Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah yang akan berfokus pada layanan dukungan psikososial. Ini dilakukan dalam rangka keberlanjutan penanganan korban bencana masa transisi darurat gempa, tsunami dan likuifaksi di daerah itu.

"Hal itu kita lakukan sebagai salah satu wujud kepedulian dan optimalisasi peran SDM (sumber daya manusia) PKH," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial, Harry Hikmat, saat memberikan arahan kepada 24 Pekerja Sosial Supervisor Program Keluarga Harapan (SPV PKH) yang akan diberangkatkan ke Provinsi Sulawesi Tengah, di Jakarta, Kamis (8/11).

Harry mengatakan, dalam konteks kemanusiaan, pada masa tanggap darurat tanpa terkecuali siapa pun turut membantu masyarakat yang terdampak, termasuk Supervisor PKH ini.

Menurutnya, pengalaman sebagai Supervisor PKH dalam melakukan Family Development Sessions (FDS) atau yang biasa disebut Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) bagi keluarga penerima manfaat PKH, dapat menjadi bekal untuk melakukan layanan dukungan psikososial kepada warga terdampak bencana.

Layanan dukungan psikososial melalui pendekatan FDS dengan menyesuaikan pada kondisi kedaruratan, diharapkan efektif mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi ulang dengan kondisi yang telah membuat mereka traumatis.

"Satu hal yang perlu disadari bersama, kehadiran Supervisor PKH merupakan wujud representatif hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat terdampak melalui PKH," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, selain menyiapkan mental, tim yang berangkat harus bisa menjaga sikap dan mampu berkoordinasi dengan instansi terkait, khususnya Dinas Sosial Provinsi. "Jaga nama baik kementerian dan berbaurlah secara bijak dengan elemen-elemen kemanusiaan lain, serta masyakat setempat. Bekeja samalah dengan mereka," imbuh Harry.

Menurut dia, dengan keikhlasan, segala yang kita kerjakan dapat berjalan selaras dan dirasakan kebermanfaatannya. "Karena tujuan kita hadir adalah untuk membantu secara nyata masyarakat yang terdampak."

Gerakan Cepat

Kasubdit Sumber Daya Ditjen Jaminan Sosial Keluarga, Endah Sulistyaningsih, menjelaskan terkait kebencanaan ini diperlukan gerakan cepat dan komprehensif. Selain SDM PKH setempat, keterlibatan Peksos Supervisor untuk memberikan dukungan juga sangat dibutuhkan.

Ia menyebutkan, 24 Supevisor PKH yang akan segera diberangkatkan di antaranya berasal dari DKI Jakarta, Bogor, Banten, Depok, Serang, Tangerang, Subang, Cianjur, Tanggerang Selatan, Purwakarta, dan Karawang.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu Peksos Supervisor asal DKI Jakarta, Dea menyampaikan keprihatinannya akan musibah yang terjadi di Sulawesi Tengah.

"Saya bersyukur mendapatkan kesempatan untuk menjadi relawan kemanusiaan di Palu. Ini panggilan jiwa. Semoga dengan ilmu dan pengalaman saya sebagai Pekerja Sosial dapat memberi kontribusi dan maanfaat yang berarti kepada masyakat korban bencana," ucapnya. ang/E-3

Komentar

Komentar
()

Top