![Kemenperin: Industri Farmasi Berkomitmen Produksi Obat Berkualitas](https://koran-jakarta.com/images/article/kemenperin-industri-farmasi-berkomitmen-produksi-obat-berkualitas-221021210349.jpeg)
Kemenperin: Industri Farmasi Berkomitmen Produksi Obat Berkualitas
![Kemenperin: Industri Farmasi Berkomitmen Produksi Obat Berkualitas](https://koran-jakarta.com/images/article/kemenperin-industri-farmasi-berkomitmen-produksi-obat-berkualitas-221021210349.jpeg)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Dari keempat bahan tambahan tersebut, baru dua yang sudah dapat diproduksi dalam negeri yaitu sorbitol dengan kapasitas 154.000 ton per tahun, dan gliserin sebesar 883.700 ton per tahun. Sementara untuk propilen glikol dan polietilen glikol masih belum dapat diproduksi dalam negeri dan harus dilakukan impor.
Menindaklanjuti perkembangan ini, Kemenperin telah melakukan koordinasi dengan industri farmasi yang produknya mengandung cemaran EG dan DEG melewati ambang batas aman.
Industri menyatakan bahwa tidak ada penggunaan bahan baku EG maupun DEG pada proses produksi, sehingga adanya EG dan DEG diduga berasal dari cemaran bahan baku tambahan lain yang disebutkan di atas.
"Sebagai tindak lanjutnya, industri terus melakukan evaluasi internal, pengujian kandungan cemaran bahan baku pada laboratorium independen, serta berkoordinasi untuk melakukan penarikan produk dari pasar. Hal ini sejalan dengan komitmen industri farmasi untuk memproduksi produk obat yang aman, berkhasiat, dan bermutu," jelas Menperin. (ant/KoranJakarta)
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya