Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenperin: 40 Persen Produksi Batik Gunakan Zat Warna Alam

Foto : ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.

Perajin menjemur batik warna alam mangrove di rumah industri batik Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Reni, ZWA di Indonesia juga sudah semakin digali sekaligus dikomersialisasi, di antaranya yang berasal dari daun-daunan, pelepah kayu, kayu mangrove, juga dari limbah Hutan Tanaman Industri (HTI).

"Mengembangakan ZWA juga sebagai salah satu strategi mengurangi impor bahan penolong pewarna kimia," tukas Reni.

Harapannya, limbah yang dihasilkan dari produksi batik ZWA menjadi ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku yang juga menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan yaitu reuse (dapat digunakan kembali) dan recycling (dapat didaur ulang), sehingga meminimalkan penggunaan bahan kimia yang mencemari lingkungan.

"Kami mensosialisasikan dan mempertemukan (produsen ZWA) dengan para pelaku batik untuk implementasinya. Selain itu, ada bimbingan teknis untuk memasalkan produksi ZWA berupa pasta siap pakai," tukas Reni.

Dia menambahkan produksi ramah lingkungan pastinya melekat dengan tugas dan fungsi Kemenperin yang sejalan dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian yang juga mengamanahkan implementasi industri hijau.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top