Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenparekraf Dukung Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya di Bali

Foto : Istimewa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pengembangan pariwisata berbasis budaya di Bali.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) mendukung penuh pengembangan pariwisata berbasis budaya di Bali sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja pascapandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemprov Bali untuk menindaklanjuti agar pengembangan pariwisata tidak berdampak negatif kepada budaya yang ada. Namun, ia mengatakan pada dasarnya Kemenparekraf mendukung upaya pengembangan pariwisata berbasis tradisi.

"Konsep pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan bermartabat ini seiring dengan apa yang ingin kami kembangkan dalam pemulihan pariwisata kita," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/6).

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan pascapandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Bali mengedepankan pengembangan pariwisata berbasis tradisi dan budaya. Kerenanya tagline pariwisata kami sekarang 'pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan bermartabat.

"Sebagai upaya pengembangan pariwisata berbasis tradisi dan budaya di Bali, Gubernur Bali, I Wayan Koster pun mengeluarkan aturan terkait larangan mendaki gunung di Bali," katanya.

Larangan tersebut, kata Tjok dikeluarkan berdasarkan pendapat sejumlah pemuka agama Hindu di Bali yang menyebutkan bahwa gunung-gunung yang ada di Bali merupakan tempat suci bagi Umat Hindu.

"Gunung ini merupakan tempat suci di Bali jadi Gunung ini ingin kami agungkan kembali. Karena jika tidak diagungkan, maka Bali bisa ditinggalkan (wisatawan) sebagai daerah tujuan wisata dunia," katanya.

Meski demikian, Tjok Bagus mengungkapkan pihaknya tidak membiarkan para pemandu wisata gunung di Bali kehilangan pekerjaan. "

Untuk itu, belum lama ini pihaknya mengumpulkan 186 pemandu wisata gunung di Bali dan di transformasi menjadi tenaga kontrak di Pemprov Bali.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top