![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Kemenpar: Kekayaan Kuliner Dapat Jadi Strategi untuk Gaet Wisman
Deputi Deputi Pengembangan Pariwisata dan Infrastruktur Kemenpar,Hariyanto
Foto: ANTARA/Hreeloita Dharma ShantiJAKARTA - Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa kekayaan kuliner Indonesia dapat dijadikan salah satu strategi untuk menggaet lebih banyak lagi wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Tanah Air.
“Jadi betul ya, itu (kuliner) jadi salah satu yang menjadi concern atau perhatian Kementerian Pariwisata di program kami, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Deputi Pengembangan Pariwisata dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, saat ditemui Antara usai mengikuti monthly brief 2025 di Jakarta, Jumat (7/2)
Menanggapi seberapa pentingnya wisata kuliner untuk mendongkrak pengeluaran wisman selama tinggal di Indonesia, Hariyanto menyebut kuliner lokal memberikan banyak pilihan bagi wisman untuk dicicipi.
Contoh makanan yang dapat dijadikan pilihan yaitu nasi goreng, gado-gado hingga soto. Wisata kuliner dapat semakin menarik untuk wisman cicipi karena banyak di antaranya yang berkaitan dengan kearifan lokal suatu daerah.
Wisata kuliner Indonesia, katanya, tidak terbatas dan menarik sehingga potensi untuk meningkatkan pengeluaran wisman seharusnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kompetitor dari negara lain seperti Thailand.
“Banyak sekali yang memang harus kita jadikan atensi. Wisata kuliner itu bagian dari produk wisata,” ujar Hariyanto.
Guna mempromosikan wisata kuliner Indonesia, Hariyanto menyebut produk kuliner saat ini sedang menjadi perhatian Kementerian Pariwisata untuk mengawal produk-produk wisata dapat naik kelas. Selain kuliner, hal lain yang jadi perhatian adalah wellness tourism, gastronomi, laut (marine) dan fesyen.
“Fesyen itu mempunyai potensi untuk meningkatkan ketertarikan dan kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun Nusantara,” ujar dia.
Sebelumnya pada Senin (3/2), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) selama melakukan kunjungan di Indonesia adalah sekitar 1.391 dollar AS atau senilai Rp22,86 juta di sepanjang tahun 2024.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pengeluaran tersebut paling banyak dilakukan untuk akomodasi dan makanan serta minuman.
"Secara rata-rata, sepanjang tahun 2024, wisman menghabiskan sekitar 1.391,85 dollar AS selama berada di Indonesia," ujar Amalia.
Pada triwulan 4-2024, secara rata-rata pengeluaran wisman mencapai 1.287 dollar AS atau senilai Rp21,16 juta selama melakukan kunjungan di Indonesia. Pada periode yang sama, wisman juga menghabiskan rata-rata sekitar 10,39 malam di Indonesia.
Wisman paling banyak mengeluarkan uang untuk akomodasi dan makanan minuman. Pada triwulan 4-2024, proporsi untuk dua jenis pengeluaran tersebut, yaitu akomodasi dan juga untuk makan minum, mencapai 57,49 persen dari total pengeluaran wisman. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 4 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 5 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
Berita Terkini
-
Guna Mendukung Swasembada Pangan, Pemkot Probolinggo Kembangkan Padi Organik
-
Diduga Terlibat Pemerasan, AKBP Bintoro Dipecat dari Polri
-
Mudik Bakal Lebih Hemat, Kementerian PU Gratiskan 132,77 Km Tol saat Lebaran 2025
-
Disnakkan Situbondo Lakukan Pengobatan Gratis Hewan Ternak Terdampak Banjir
-
Optimisme Tinggi, Bapanas Yakin Swasembada Pangan pada 2027 Dapat Terwujud