![Kemenkop Rintis Rumusan Kemitraan Strategis](https://koran-jakarta.com/images/article/phpf_qp1z_resized.jpg)
Kemenkop Rintis Rumusan Kemitraan Strategis
![Kemenkop Rintis Rumusan Kemitraan Strategis](https://koran-jakarta.com/images/article/phpf_qp1z_resized.jpg)
Deputi Bidang RestrukÂturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Abdul Kadir Damanik.
Persoalannya, untuk memenuhi susu yang tingkat konsumsi rendah saja Indonesia harus mengimpor. "Maka tidak heran, jika tingkat konsumsi susu nasional sekitar 16,62 kg per kapita per tahun. Angka ini termasuk yang terendah di Asia Pasifik. Masih jauh di bawah negara ASEAN lainnya," katanya.
Jumlah itu termasuk rendah jika dibandingkan konsumsi susu Malaysia yang mencapai 36,2 kg per kapita per tahun, Myanmar 26,7 kg per kapita per tahun, Thailand 22,2 kg per kapita per tahun, atau Filipina 17,8 kg per kapita pe tahun.
"Jadi diharapkan dari diskusi ini didapatkan pola kemitraan yang tepat antar pelaku usaha di bidang persusuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan peternak, dan menjadi solusi atas persoalan persusuan Indonesia," ujarnya.
Dengan adanya program kemitraan antara industri peternak sapi dengan koperasi atau kelompok peternak ini diharapkan dapat meningkatkan semangat wirausaha peternak.
"Semangat ini yang pada gilirannya dapat mendorong produktivitas susu di dalam negeri, meningkatkan kesejahteraan peternak, terpenuhi bahan baku industri pengolahan susu dan konsumsi susu segar serta dapat menjamin standarisasi susu sesuai SNI," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya