Kemenkes Waspadai Wabah Cacar Air Tangsel
Ilustrasi - cacar
Foto: ANTARA/freepickTANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini mewasdai wabah cacar air yang melanda masyarakat setempat. Sedangkan Kementerian Kesehatan segera menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps).
Langkah ini diambil menyusul wabah cacar air di SMPN 8 Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu. Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (30/10), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menyebutkan SE tersebut akan diterbitkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.
Nantinya, SE ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan Puskesmas seluruh Indonesia. Aji menjelaskan, fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, dan rumah sakit diimbau agar terus memantau.
Dia juga minta agar mereka mengadakan surveilans secara ketat dan berjenjang. Ini mulai dari kepada dinkes kabupaten/kota, provinsi, serta kepada Dirjen P2P.
Ini bisa dilakukan Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) maupun laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini & Respon (SKDR).
"Fasyankes agar terus memperkuat kewaspadaan dan diseminasi informasi kepada masyarakat terkait penyakit cacar air dan gondongan dalam upaya pencegahan serta mengendalikan," tandas Aji.
Dia pun mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan mencuci tangan dengan sabun dalam air mengalir. Jangan berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita. Kemudian, menerapkan etika batuk seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu.
Isolasi Mandiri
Jika anak-anak usia sekolah mengalami gejala Mumps atau gondongan maupun Varicella atau cacar air, maka segera isolasi mandiri di rumah. Dia diminta melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah sampai sembuh.
Sebelumnya, dikabarkan puluhan siswa SMPN 8 Tangsel terkena cacar air. Maka, sekolah tersebut menerapkan pembelajaran jarah jauh selama dua pekan guna mencegah penularan lebih lanjut. Dengan kata lain, lockdown dilakukan selama 14 hari.
Wabah cacar air dan gondongan awalnya berasal dari salah seorang siswa yang sedang menjalani Ujian Tengah Semester (UTS). Diduga darinya, maka anak-anak lain banyak tertular. "Siswa yang belum sembuh masih 15," tutur Kepala SMP 8, Muslih. Dia memastikan bahwa 15 anak tersebut terkena cacar air. Mereka isolasi di rumah.
Menurut Muslih, pembelajaran jarak jauh dimulai 17 Oktober dan akan kembali belajar di sekolah mulai hari ini, Kamis (31/10). "Saya harap pelajar yang sakit cacar sudah sembuh semua," tandas Muslih.
Penyakit cacar (chicken pox) termasuk penyakit menular. Sumbernya dari virus varicella-zoster. Kalau banyak orang sering berkumpul seperti sekolah, virus ini mudah sekali menyebar. Sebab dengan banyak orang, pasien tentu mudah kontak fisik. wid/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Libur Hari Natal, ASDP Catat 44.800 orang Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Tingkatkan TKDN Laptop Nasional, Zyrex Gandeng UGM dan Xacti
- Tim SAR evakuasi enam pendaki tersesat di Gunung Ponteoa
- Menhut: Pendakian Semeru dibuka hanya sampai Ranu Kumbolo
- BMKG Imbau untuk Waspadai Gelombang Tinggi saat Libur Natal di Pantai Kalsel