Kemenkes: Skrining Tekan TBC hingga 50 Persen dalam 5 Tahun
Ilustrasi - Dokter saat memeriksa pasien tuberkulosis (TB).
Foto: ANTARA/Arif FirmansyahJAKARTA - Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa untuk menurunkan kasus tuberkulosis hingga 50 persen dalam lima tahun ke depan terdapat sejumlah langkah, salah satunya melalui skrining.
Ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (16/10) malam, Nadia mengatakan bahwa skrining tuberkulosis adalah upaya guna menemukan kasus TB secara dini. Selain itu, katanya, target tersebut juga dipenuhi melalui pemberian profilaksis TB sebagai terapi.
Diketahui, Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan upaya penurunan kasus tuberkulosis sebagai salah satu inisiatifnya di bidang kesehatan.
Menurut laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun TB dapat dicegah dan diobati, pada 2022 sebanyak 10,6 juta orang menderita TB, dan 1,3 juta orang di antaranya meninggal karena penyakit itu. Diketahui, TB adalah penyakit infeksius paling mematikan kedua setelah COVID-19, selain HIV dan AIDS.
Oleh karena itu, mengeliminasi TB pada tahun 2030 menjadi salah satu target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs????).
Adapun dari laman resmi TB Indonesia terdapat sebanyak 1.060.000 orang yang mengidap tuberkulosis, dengan angka kematian 134 ribu per tahun. Kemudian, terdapat 31 ribu orang yang mengalami Tuberkulosis Resistan Obat.
Dikutip dari situs tersebut, sejumlah upaya pemerintah untuk menggencarkan skrining TB termasuk dengan menggelar kampanye TB pada Hari Anak Nasional 2024 yang menyasar anak-anak muda dan pemuda, sebagai wadah menyebarkan informasi dan promosi deteksi dini TB.
Kemudian, pada Agustus 2024 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan Portable X-Ray sebagai alat skrining TB pada anak-anak, dan membagi-bagikannya ke daerah-daerah dengan kasus TB yang tinggi. Daerah-daerah tersebut antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sumatera Utara, dan Maluku.
Kemudian, Kementerian Kesehatan juga berupaya mengakhiri stigma yang dihadapi para penderita TB sekaligus mengedukasi publik dengan melakukan bedah film yang berjudul "Nafas Harapan" pada Maret 2024.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Desa Energi Berdikari Pertamina di Indramayu Wujudkan Ketahanan Pangan dan Energi
- Genap 70 Tahun, Ini 5 Film Godzilla Kurang Terkenal yang Juga Perlu Ditonton
- Haris Azhar Temukan Data Dugaan Politisasi Hukum di Pilkada Banten
- Ini Rekomendasi Liburan Akhir Pekan di Jakarta, Ada Konser K-pop 2NE1
- Kemenparekraf Aktivasi Keep the WonderxCo-Branding Wonderful Indonesia