Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenkes Canangkan Enam Transformasi Kesehatan

Foto : Istimewa

Dekan FK UI, Ari Fahrial Syam pada webinar yang diselenggarakan Dokter Alumni Smandel (DAS) pada Minggu (12/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dirjen Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Arianti Anaya mengungkapkan Kemenkes telah mencanangkan apa yang disebutnya enam pilar transformasi untuk mengatasi berbagai persoalan yang terkait pembangunanbidang kesehatan di Tanah Air.

"Tentunyaperan penting untuk memastikan generasi berikutnya sehat berpendidikan dan produktif ini sangatdipengaruhi oleh berbagai upaya dibidang kesehatan. Ini harusnya kitayakinkan bersama," kata Arianti ketika menjadipembicara utama dalam webinar dengan tema Kupas Tuntas Strategi Menghasilkan Dokter Paripurna yang Memenuhi Kebutuhan Masyarakat, yang diselenggarakan Dokter Alumni Smandel (DAS) pada Minggu (12/6).

Menurut siaran persnya, webinar yang dipandu Wakil Ketua DAS, Ekasakti Octohariyanto, yang juga alumni SMAN 8 tahun 2002 menghadirkan pembicara Dekan FK UI, Ari Fahrial Syam, yang berbicara dengan topik FKUI Pencetak SDM Kesehatan Berkualitas untuk Indonesia.

Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, yang membahas tema Peran Mahasiswa Kedokteran dan Dokter di Era Urban Health yang Mengedepankan Aspek Promotif Preventif Kesehatan. Kemudian Direktur Pain Institute of Indonesia (Pain Management Inisiator) Y Rohedi Yosi Asmara, yang juga alumni SMAN 8 tahun 1996 lebih membahas berbagi pengalaman.Terakhir, Ketua Subkomisi II, Komite Nasional Pengembangan Sel Punca dan Sel Indonesia, Ahmad Faried, alumni SMAN 8 tahun 1994yang berbagi pengalaman seputar karir dan pengalamannya.

Dirjen Arianti mengatakan, salah satu transformasienam pilar kesehatan itu adalah terdiri dari transformasi layanan primer yaitu layanan yang dimulai dari Puskesmas, di mana tentunya kita berharap edukasi kesehatan dimulai dari layanan primer ini. Karena layanan primer Puskesmas dengan posyandu-nya ini adalah yang palingdekat dengan masyarakat. Kemudian juga kita akan meningkatkan transformasi layanan rujukan.

Kenapa transformasi layanan rujukan ini menjadi penting, karena kita ingin menjadi bagian dari pelayanan kesehatan yang jadi rujukan international. Kita justru inginmengurangi keinginan para masyarakat Indonesia untuk berobat ke negara lain bahkan ke negara tetangga. "Kami justru ingin warga dari negara-negara lain akan berobat ke Indonesia. Untuk itu tentunya dibutuhkan transformasi layanan rujukan yang dimulai dari mulai menyiapkan tenaga kesehatannya dan juga sarana dan prasarananya," katanya.

Kemudian ketiga adalah transformasi sistem ketahanan kesehatan. dilanjutkan transformasi sistem pembiayaan kesehatan. Pemerintah akanmelakukan perbaikan terhadap JKN untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan.

Kemudian transformasi SDM kesehatan dengan tiga isu besar yang dihadapi. Pertama, terkait jumlah yang masih belum mencukupi sesuai standar. Kedua, maldistribusi, di mana dokter-dokter masih lebih senang berada di daerah perkotaan daripada di daerah-daerah tertinggal. Kualitas, bagaimana pemerintah bisa meningkatkan kualitas dokter ini bertaraf international. Ini penting karenapemerintah akanmembukaAMEA 2025, di mana tenaga asing akan masuk ke Indonesia, bersamaan dengan investasi dari rumah sakit yang dibawa.

"Terakhir transformasi yang keenam adalah transformasiteknologi kesehatan. Kita tidak boleh lagi buta terhadap IT karena semua, bukan hanya orang IT,dokter pun sekarang semuanya harus paham terhadap IT," ungkap Dirjen Arianti.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DKI,Widyastuti mengatakan, Jakarta sedang menuju transformasi sistemkesehatan. Di DKI Jakarta tentusepakat dan semangat. Pemprov sudah mencoba membahas sejak tahun 2019, kemudian terhantam Covid-19, sehingga tertunda.

Beberapa tahun yang lalu seorang guru besar FK UI, mengatakankenapa ya dokter puskesmas banyaksekali yang merujuk kasus-kasus sederhana ke rumah sakit, bahkan sampai ke RSCM. Kedua, di beberapa forum dengan organisasi IDI bagaimana distribusi dokter pengaturannya di Indonesia. Apakah betul-betul sudah ditata dengan baik sehingga tidak semuanya bertumpuk di Jakarta.

Dalam kaitan menjawab tantangan masalah kesehatan, apakah sudah tepat sistem pendidikan kesehatan Indonesia untuk menjawab tantangan masalah kesehatan."Saya menyikapinya sebagai userdi tingkat pemerintah. Karenahampir setiap tahun kamimelatihkan kembali para temen-temen dokter dan tenaga paramedis lain/ tenaga penunjang lain untuk ilmu-ilmu medis maupun ilmu praktis di bidang kesehatan bagi tim kami. Karenasepertinya tidak siap langsung," kata Widyastuti.

Dikemukakan Widyastuti, hampir setiap tahun disekolahkan kembali, khususnya merapihkan sesuai dengan program yangditetapkan Kemenkes. Pertanyaannya, apakah programunggulan yang jadi masalah di Kemenkes sudah terjawab dengan sistem pendidikan kesehatan. Tentu tidak hanya di kedokteran, tetapi termasuk sistem pendidikan kesehatan dari temen-temen yang lain, termasuk para medis maupun penunjang.

"Sepertinya perlu duduk bersama, satu sisikita menuju transformasi digital 4.0 yang menginginkan tentang kecanggihan masalah digital, tapi satu sisi banyak masalah kesehatan masyarakat yang disentuh yang juga membutuhkan perhatian di dalam sistem pendidikan kesehatan," kata Widyastuti.

Dalam webinar ini, Dekan FK UI, Ari Fahrial Syam, menjabarkan visi dan misi FKUI. Disebutkan, visi FK UI 2020-2024 yaitu menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran, dan budaya yang unggul dan berdaya saing, melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan dunia

Sedangkan misi FKUI. Pertama, menyediakan akses yang luas dan adil serta pendidikan dan pengajaran yang berkualitas. Kedua, menyelenggarakan kegiatan Tridarma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang bermutu dan relevan dengan tantangan nasional serta global.

Ketiga,menciptakan lulusan yang berintelektualitas tinggi, berbudi pekerti luhur, dan mampu bersaing secara global. Misi keempat menciptakan iklim akademik yang mampu mendukung perwujudan visi UI. Sedangkan misi kelima, menyelenggarakan sistem kesehatan akademik untuk pembangunan kesehatan wilayah.

Ari Fahrial bersemangat menceritakan orang yang tidak punya uang bisa masuk FK UI dan FK UI tidak memberikan uang pangkal untuk regular, bahkan Iluni membantu.Dalam kaitan ini, banyak berlian di pelosok Indonesia, bisa mencapai cita-cita di FK UI walaupun tidak mampu. "Ada 29 dokter asli Papua menjadi PPDS FK UI. Ini adalah program affirmasi Pemprov Papua," ungkapnya.

Lebih lanjut dikmukakan Fahrial, nilai-nilai UI yang perlu dipertahankan yaitukejujuran, keadilan, keterpercayaan, kemartabatan, tanggung jawab, kebersamaan, terbuka, kebebasan akademik, kepatuhan pada aturan.

"Peran utama membentuk dokter berkualitas itu ditingkatkan dari kurikulum, pembelajaran dan pengajaran, assessment, dan penjaminan mutu," tambahnya..

Tentang FK UI sendiri, Fahrial menyebut, ada prodi speasialis 32, dan prodi subspesialis 8. Ini akan meningkatkan kuota.Adapun jumlah guru besar sudah ada 50 orang. "Kolaborasi internasional FK UI ada di Asean, Jepang, Australia, Amerika Utara dan Amerika Selatan, Jerman, United Kingdom, Prancis. Korea Selatan, Tiongkok, dan lainnya," katanya.

Dalam webinar ini,Y. Rohedi Yosi Amara membagikan pengalaman sebagai dokter nyeri. Interventional Pain Management itu ialah prosedur minimal invasig yang bertujuan mengurangi nyeri dalam jangka panjang/ permanen. Mengisi gap antara terapi nyeri farmakologi dan tindakan pembedahan. Kelebihannya yaitu minimal invasive, perawatan pendek, pembiusan lokal, langsung ke target, rehabilitasi lebih dini, mengurangi kebutuhan obat-obatan, menghindari pembedahan, dan mengisi kesenjangan antara terapi farmakologi dan operasi.

Diungkapkan, survei pasien nyeri di Indonesia ada 87% pasien mengalami nyeri datang ke rawat jalan, ada 61% mengalami nyeri lebih dari 1 minggu, ada 11% mengonsumsi obat penghilang nyeri, dan ada 74% merasakan nyeri sedang berat.Sebanyak 74% pasien mengalami nyeri sedang berat ini ternyata hanya 17% pasien mendapatkan obat yang adekuat.

"Survei di Amerika, ternyata 8 dari 10 orang nyeri tulang belakang mengalmi nyeri selama hidupnya dan ada 149 hari kerja per tahun yang hilang karena nyeri tulang belakang ini. Sudah diakui nyeri sebagai tanda vital ke-5," ujar Rohedi.

SedangkanKetua Subkomisi II, Komite Nasional Pengembangan Sel Punca dan Sel Indonesia, Ahmad Faried menceritakan pengalamannya sebagaispesialis bedah saraf,yang menimba ilmu di Jepang.

"Saya mengambil sampel pasien, dan hidupkan di lab. Saya mempelajari sel yang individualistik. Kita mengalami kesulitan resistensi terapi. Kemudian saya belajar stem cell. Kita selama ini mikirnya stem cell luar biasa, ternyata itu masih ilmu kecil biologis," ungkap Faried.

Dari Hulu ke Hilir

Ketua Dokter Alumni Smandel, Herry Sp. mengatakan kegiatan ini cukup penting karena mengupas tuntas hal-hal yang sangat penting mengenai pendidikan kedokteran dari hulu sampai hilir.Jadi dimulai dari formasi masa persiapan SMA dari almamater SMAN8 Jakarta, kemudian di bangku kuliah yakni FK UI sebagai universitas terkemuka di Indonesia.

Pembicara dari alumni yang memiliki keunikan masing-masing di bidangnya, sekaligus sebagai praktisi dan pengajar yang menjalankan pengabdian sebagai dokter di lapangan, kemudian dilengkapi dengan kebijakan Kemkes tentang tenaga kesehatan khususnya dokter dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kesehatan rakyat Indonesia oleh Dirjen Nakes.

Sebagaian besaradalah alumni dari Smandel atau SMANegeri 8 Jakarta. Dirjen alumni 83, Mas Yosi alumni 96, mas Farid 94, dan keluarga alumni, khususnya putra Prof Ari, dekan FK UI, adalah salah satu alumni Smandel Tahun 2022 dan sudah masuk talentscoting FK UI. Mudah-mudahan segera menjadi dokter dan ikut masuk dalam Dokter Alumni Smandel (DAS).

Mengenaisejarah DAS, diawali dengan inisiatif dari beberapa dokter alumni Smandel dan ada beberapa non-dokter di awal masa pandemi yang mereka berupaya secara gotong royong membantu teman sejawatnya alumni SMANDel yang berada di seluruh Indonesia, rumah sakit-rumah sakit, yang pada saat itu kekurangan APD, kekurangan alat kesehatan dan handsanitizer.

Tentang DAS, Herry mengatakan, perkumpulan yang diketuainyabaru lahir sekitar enam bulan yang lalu yaitu 26-12-2021, di akhir tahun,

Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta, Rita Hastuti mengungkapkan rasa bersyukur menyaksikan kelahiran dokter alumni SMANDel di akhir Desember 2021, menyaksikan kiprahnya, dedikasinya bagi masyarakat, menjadikan momentum pandemi untuk semakinmengepakkan sayapnya, melebarkannya,bagi seluruh negeri.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top