Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenhub Koordinasi Angkutan Lebaran 2022

Foto : Istimewa

Rapat koordinasi membahas persiapan Angkutan Lebaran.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait kebijakan mudik saat Hari Raya Idul Fitri 2022, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggelar rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan membahas persiapan Angkutan Lebaran.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan diperlukannya koordinasi antar pemangku kepentingan mengenai pelaksanaan teknis di lapangan agar Angkutan Lebaran 2022 dapat berjalan dengan aman, tertib, selamat, dan lancar. Kebijakan mudik saat Hari Raya Idul Fitri 2022 yang diperbolehkan dengan ketentuan syarat perjalanan yakni sudah dua kali vaksin primer dan satu kali vaksin booster.

"Adapun fokus yang dibahas dalam rapat ini terkait memastikan kelancaran arus lalu lintas di Simpang Susun Cileunyi, Nagrek, Limbangan, sampai Garut saat arus mudik dan arus balik nanti," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Menurutnya, setelah adanya perubahan di Simpang Susun Cileunyi masih diperlukan pengaturan yang lebih detail sebab dikhawatirkan dapat membuat masyarakat bingung. Menurutnya, Simpang Susun Cileunyi ini kalau tidak diatur atau ada mitigasi yang bagus akan berdampak pada kelambatan arus lalu lintas maupun konflik antar kendaraan. Padahal tujuan pemerintah membangun Simpang Susun Cileunyi ini untuk memperlancar arus lalu lintas.

Lebih lanjut, Budi mengatakan mulai dari Simpang Susun Cileunyi sampai Sumedang, pihaknya juga sudah meminta agar Bupati dan Kepala Dinas Perhubungan Kab. Sumedang untuk melakukan penataan ulang melihat masih banyaknya hambatan tidak hanya saat momentum Lebaran tetapi saat akhir pekan.

"Hingga saat ini masih banyak terlihat kendaraan roda dua yang melawan arus serta kawasan yang rawan banjir. Sementara itu untuk di Nagrek sendiri setelah adanya pembangunan fly over sudah terlihat lebih baik namun Pemerintah Daerah perlu mengedukasi masyarakat agar tidak berjualan di sembarang tempat," kata Budi.

Ia juga menegaskan bahwa permasalahan lalu lintas merupakan kondisi nyata yang harus dibahas bersama-sama. Apakah nantinya akan dibuat rekayasa lalu lintas seperti sistem one way (satu arah) atau semacam simulasi sebagai persiapan menjelang Angleb tahun ini.

"Saya berharap dengan adanya koordinasi antar instansi ini dapat meningkatkan pola penyelesaian permasalahan arus lalu lintas yang selaras," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top