Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemendikbudristek Pastikan Masyarakat Terlibat Revitalisasi Candi Muarajambi

Foto : Muhamad Ma'rup

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Selasa (12/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muarajambi melibatkan banyak pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sampai masyarakat.

"Ada desa-desa di dalam kawasan itu. Sebelum KCBN ini ada, beliau-beliau ini sudah tinggal di sana. Jadi pendekatannya harus selalu melibatkan masyarakat secara penuh," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Senin (12/3).

Hilmar menerangkan, tujuan revitalisasi KCBN Muarajambi sebagai pusat pendidikan serta penguatan ekosistem melalui ekonomi kerakyatan berbasis kebudayaan takbenda. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia mengajukan KCBN Muarajambi sebagai situs warisan dunia.

Dia menambahkan, potensi dari KCBN Muarajambi untuk penguatan identitas bangsa ketahanan budaya dan pariwisata sangat luar biasa. Hal tersebut dapat dilihat bahwa situs Muarajambi berasal dari masa Buddhis yang selama beberapa dekade ini dirawat dan dikelola oleh masyarakat Jambi yang mayoritas beragama Islam.

"Ini merupakan bukti dari Bhinneka Tunggal Ika dalam praktiknya, jadi tidak banyak teori dan retorika, tapi sudah dilaksanakan oleh masyarakat turun-temurun, dan itu adalah alasan yang kuat mengapa kita kemudian memilih Muarajambi sebagai fokus untuk tahun ini dalam urusan pelestariannya," jelasnya.

Candi Terbesar

Hilmar mengungkapkan bahwa KCBN Muarajambi merupakan situs dari era Buddhis terbesar, tidak hanya di Indonesia, melainkan di Asia Tenggara dengan luas total lebih dari 4.000 hektar. Dia berharap, revitalisasi KCBN Muarajambi dapat berkontribusi pada kemajuan kebudayaan dan pembangunan masyarakat Jambi.

"Diharapkan dengan dengan KCBN Muarajambi yang telah direvitalisasi juga bisa menjadi destinasi wisata berbasis budaya dan religi yang termasyhur di seluruh dunia, karena luas dan usianya bahkan lebih daripada Candi Borobudur. Tidak tertutup kemungkinan ke depannya Muarajambi ini juga akan lebih besar," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris, memastikan, pihaknya turut mendukung proses revitalisasi KCBN Muarajambi. Dia berharap, program-program pemerintah pusat yang sedang dilaksanakan dapat terus berlanjut dengan baik.

"Kami dari pemerintah Provinsi Jambi akan terus mendukung apa yang dapat kita lakukan, sehingga program-program pemerintah dapat berjalan dengan baik," terangnya.

Kepala Desa Kemingking Luar, Kabupaten Muaro Jambi, Dedi Rahmad, mengungkapkan bahwa revitalisasi KCBN Muarajambi mendapatkan respons yang sangat baik dari masyarakat sekitar. Masyarakat juga berkomitmen dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar KCBN Muarajambi selama proses revitalisasi.

"Semenjak revitalisasi dilakukan, kami, masyarakat, sudah banyak menanam pohon untuk penghijauan, penyebaran benih-benih ikan endemik di kanal-kanal kuno untuk melestarikan kanal-kanal, dan melibatkan masyarakat untuk membangun tempat-tempat kebudayaan supaya bisa dikembangkan lagi," ucapnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top