Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemendikbud Tunda Pelaksanaan Asesmen Nasional

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Mendikbud, Nadiem Makarim, dalam Rapat Kerja Komisi X DPR, Rabu (20/1).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Asesmen Nasional tidak akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengundur pelaksanaan asesmen nasional pada September dan Oktober 2021 dengan pertimbangan pandemi Covid-19.

"Kita perlu mengantisipasi pandemi yang relatif meningkat. Jadi Kemendikbud memutuskan untuk menunda pelaksanaan asesmen nasional dengan target jadwal baru yaitu September dan Oktober 2021," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, dalam Rapat Kerja Komisi X DPR, Rabu (20/1).

Nadiem mengatakan dengan adanya penundaan ini pihaknya akan kembali melihat kesiapan sekolah dalam menggelar asesmen nasional. Kesiapan tersebut mulai dari sarana dan prasarana, hingga protokol kesehatan yang memadai.

"Begitu juga kesiapan logistik dan infrastruktur itu optimal untuk memastikan protokol kesehatan terjaga dan keamanan siswa terjadi," jelasnya.

Sebagai informasi, asesmen nasional merupakan upaya pemerintah dalam memetakan kualitas pendidikan di Indonesia berdasarkan kompetensi numerasi dan literasi serta survei karakter. Asesmen nasional juga memberi kesempatan bagi satuan pendidikan memperbaiki diri mengingat pelaksanaannya tidak menyasar siswa tingkat akhir pada jenjang pendidikan.

Rapat Koordinasi

Nadiem menjelaskan pihaknya akana kembali membahas asesmen nasional pada Maret hingga April 2021. Pihaknya akan menggelar rapat koordinasi, sosialisasi, dan pelaksanaan teknis persiapan asesmen nasional.

Selain itu, kata dia, pada April hingga Agustus 2021 merupakan masa simulasi asesmen nasional di satuan pendidikan. Dengan begitu, pada September dan Oktober, asesmen nasional siap untuk diselenggarakan.

"Aasesmen nasional tetap akan dilaksanakan pada tahun ini. Asesmen nasional menjadi salah satu alat untuk melihat perkembangan dunia pendidikan satu tahun terakhir di tengah pandemi," ucapnya.

Lebih jauh, Nadiem menekankan pentingnya asesmen nasional sebagai data dasar. Tanpa asesmen nasional, tidak akan ada parameter untuk mengetahui sekolah dan daerah yang paling tertinggal.

"Kalau kita tidak bisa mengetahui sekolah mana yang paling tertinggal, kita tidak bisa membuat strategi penganggaran dan bantuan untuk sekolah yang membutuhkan bantuan kita," tandasnya.

Anggota Komisi X DPR, Ferdiansyah, mengingatkana Kemendikbud untuk meninjau kembali rencana pelaksanaan asesmen nasional pada September dan Oktober. Dengan luas wilayah Indonesia serta jumlah sekolah yang ada, sosialisasi terkait asesmen nasional bukanlah hal mudah.

"Walau tujuan dan niat asesmen nasional ini sangat baik, sosialisasi ini tidak mudah. Masyarakat juga masih banyak yang belum memahami," katanya.

Ferdiansyah berharap Kemendikbud benar-benar menyosialisasikan asesmen nasional secara menyeluruh agar asesmen nasional bisa terlaksana. Diminta Kemendikbud mengajak serta Komisi X DPR untuk melihat proses sosialisasi berjalan. n ruf/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top