Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenangan City Diwarnai Gol Tercepat

Foto : Glyn KIRK / AFP

Berpelukan I Pemain City berpelukan di akhir pertandingan final Piala FA Inggris antara Manchester City versus Manchester United di Stadion Wembley, London, Sabtu (3/6). City menang 2-1 atas MU.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Kekalahan menyakitkan Manchester United di final Piala FA dari Manchester City menutupi musim yang sangat mengesankan klub berjuluk "Setan Merah" itu di bawah Erik ten Hag. Kapten City, Ilkay Gundogan, mencetak dua gol dalam kemenangan 2-1 juara Liga Inggris itu di Wembley. Dalam laga tersebut, Gundogan juga mencetak gol tercepat dalam sejarah final Piala FA.

Gundogan mencetak gol keunggulan "The Citizens" lewat sepakan voli kaki kanan di luar kotak penalti saat pertandingan baru berjalan 12 detik. Ini menjadi rekor gol tercepat di sejarah final Piala FA. Kini, City berada di jalur meraih treble. Ten Hag, dalam musim pertamanya di Old Trafford, memuji skuad asuhannya atas penampilan melawan City. "Kami memainkan musim yang fantastis. Itu lebih dari yang kami harapkan," ujarnya.

MU berada di urutan ketiga klasemen, lolos ke Liga Champions. MU memenangkan trofi dan berada di final lainnya. Jadi, ya, Erik sangat senang dengan performa seluruh timnya. Ten Hag menyadari meski kalah tipis di Wembley, City asuhan Pep Guardiola memegang kendali untuk sebagian besar pertandingan.

Secara kesuluruhan, penampilan MU musim ini sulit untuk disimpulkan. Mereka mengalahkan Newcastle di final Piala Liga Februari lalu. Ini membuat MU mengangkat trofi pertama sejak 2017 dan finis ketiga di klasemen Liga Inggris. Tapi musim ini penampilan MU juga diwarnai dengan kekalahan telak. Mereka dibantai 4-0 oleh Brentford, 6-3 oleh Manchester City, dan 7-0 oleh Liverpool.

MU sempat mengancam untuk membuat gelar Liga Inggris menjadi persaingan tiga tim. Tapi akhirnya mereka finis 14 poin di belakang City di klasemen. MU hanya satu poin lebih banyak dari raihan musim 2020-2021 saat dilatih Ole Gunnar Solskjaer. Torehan 30 gol dari Marcus Rashford di semua kompetisi menjadi tumpuan di mana MU kekurangan penyerang alternatif.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top