Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ibadah Umrah

Kemenag Diminta Bentuk Pusat Krisis Hannien Tour

Foto : ISTIMEWA

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) diminta membentuk Pusat Krisis Hannien Tour. Ini diperlukan untuk mengatasi persoalan jemaah biro travel umrah PT Ustmaniyah Hannien Tour yang telah dibekukan operasionalnya oleh Kemenag beberapa waktu lalu.

"Kami (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia/YLKI) mendesak Kemenag untuk membentuk 'crisis center' kasus Hannien Tour, mengingat banyaknya korban dan sebaran korban di seluruh Indonesia. 'Crisis center' sangat penting untuk proses pendataan korban," kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, di Jakarta, Rabu (3/1).

Seperti diberitakan sebebelumnya, Kemenag mencabut izin operasional Hannien Tour karena terbukti menelantarkan calon jemaahnya. Bahkan, pimpinan Hannien Tour telah dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian.

Menurut Tulus, pencabutan izin operasional dan pemidanaan pada pimpinan Hannien Tour tidak cukup untuk mengembalikan hak-hak keperdataan calon jemaahnya yang dilanggar oleh biro perjalanan umrah tersebut.

Untuk itu, Tulus mendesak "crisis center" Hannien Tour dibentuk dengan segera. YLKI juga mendesak Kemenag untuk melakukan pendampingan korban calon jemaah untuk mendapatkan hak-hak keperdataan dari Hannien Tour, misalnya proses pengembalian dana milik calon jemaah. Selain itu, YLKI meminta Kemenag dan kepolisian untuk melakukan penegakan hukum pada biro-biro umrah yang lain. Menurut monitoring YLKI, aksi nakal dari biro umrah lain masih sangat banyak dan berpotensi besar merugikan calon jamaah berikutnya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top