Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kembali Menelusuri Sejarah Kampung dan Keroncong Tugu

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Warga keturunan Portugis menyalakan lilin saat ziarah ke makam anggota keluarga saat malam Natal di kompleks Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2019). Ziarah tersebut menjadi tradisi keluarga keturunan Portugis di Kampung Tugu menjelang Hari Raya Natal.

A   A   A   Pengaturan Font

Bagi masyarakat Jakarta mungkin banyak dengan Kampung Tugu atau Keroncong Tugu. Musik keroncong Tugu dalam lagu Oud Batavia mengalun merdu membelai syahdu gendang telinga pada awal 50 peserta Walking Tour tiba di Kampung Tugu, Jakarta Utara.

Untuk memperingati Hari Pariwisata Sedunia, 50 peserta diundang mengikuti kegiatan Walking Tour di Kampung Portugis Tugu oleh Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Jakarta Utara berkolaborasi dengan Wisata Kreatif Jakarta, akhir September ini.

Andre Juan Michiels, keturunan warga negara Portugis generasi ke-10 yang tergabung dalam grup musik Krontjong Toegoe, menceritakan bahwa mereka adalah grup musik yang berdiri sejak 1988. Grup ini masih lestari sampai kini. Berangkat dari sejarah panjang, musik asli Indonesia yang lahir di kawasan berjuluk Kampung Portugis itu masih bisa dinikmati hingga sekarang.

Ini termasuk laguOud Bataviayang menceritakan tentang Batavia tempo dulu. Digambarkan suatu suasana masa lalu yang membuat penulis lagunya terkesan hingga terinspirasi menciptakan syair-syair unik dalam bahasa campuran Melayu dan Belanda.

Selesai bernyanyi, Andre pun coba mengenalkan sejarah Kampung Tugu yang merupakan salah satu kampung tertua Jakarta. Kampung ditempati nenek moyangnya (generasi pertama warga negara Portugis) sejak tahun 1661. Kaum Mardijkers (tawanan perang Belanda yang dimerdekakan dan dibawa ke Batavia) kemudian membuka lahan dan bercocok tanam, menangkap ikan, hingga berburu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top