Kemampuan Nonteknis Guru, Penentu Keberhasilan Kurikulum Merdeka
Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Santi Ambarukmi, dalam Program Seri Semangat Guru 2 secara daring, Selasa (26/7).
Foto: Muhamad Ma'rupJAKARTA - Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Santi Ambarukmi, mengatakan, kemampuan non teknis atau soft skill guru sangat penting. Salah satunya dalam menentukan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka.
"Kemampuan soft skill atau non teknis berperan besar untuk meningkatkan suksesnya guru-guru dalam mengimplementasikan kurikulum Merdeka," ujar Santi dalam Program Seri Semangat Guru 2 secara daring, Selasa (26/7).
Dia mengatakan, Kurikulum Merdeka didesain sebagai bagian dari upaya pengembalian pembelajaran dengan kerangka kurikulum yang lebih fleksibel. Fokusnya pada materi pelajaran utama sekaligus membangun karakter dan juga kompetensi peserta didik.
"Guru juga diberikan keleluasaan untuk menentukan pencapaian tujuan pembelajaran bagi siswa," jelasnya.
Dia mengatakan, Kurikulum Merdeka juga dirancang untuk mendukung pendidikan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang handal. Menurutnya, guru harus melakukan perubahan mendasar dalam paradigma belajar mengajar untuk merangkul pendidikan masa depan.
"Terutama dengan konsep Kurikulum Merdeka yang berpusat pada peserta didik karena itu guru dituntut untuk siap dan mandiri," tandasnya.
Lebih lanjut, Santi mengatakan, Program Semangat Guru 2 bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan dan pelatihan kepada para guru di Indonesia dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Ada lima materi yang akan diberikan kepada para guru, yaitu motivasi dan merdeka belajar, berfikir kritis dan penyelesaian masalah, kreativitas dan inovasi, empati dan perencanaan materi pembelajaran, serta pembinaan dan komunikasi.
Dia berharap, program tersebut dapat mengajak guru dan tenaga kependidikan untuk memahami beberapa kemampuan non teknis yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Selain itu, guru dan tenaga kependidikan juga mengetahui penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
"Serta mengajak guru dan tenaga kependidikan untuk berkolaborasi dan saling menginspirasi," tandasnya.
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Wamensos Sebut Instrumen untuk Makan Bergizi Gratis Sudah Kuat
- BGN Sebut Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dievaluasi Secara Berkala
- Ini Klasemen Liga Inggris: Liverpool Naik Puncak, Forest Tembus Tiga Besar
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras