Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Bunga Obligasi BTN Ditawarkan Antara 7,75 Persen hingga 9,0 Persen

Kelebihan Permintaan, BTN Himpun Dana Obligasi Rp4,11 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau Bank BTN sukses meraih pendanaan dari pasar modal lewat penerbitan surat utang atau obligasi. Dalam penerbitan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III tahap II yang telah ditawarkan pada pertengahan Juni lalu, BTN meraih minat besar dari para investor dengan nilai penawaran yang masuk sebesar 4,11 triliun rupiah.

Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Maryono, mengatakan perolehan dana dari penerbitan obligasi itu lebih tinggi dari target indikatif yang diproyeksi sebesar 3,14 triliun rupiah. Bahkan pada tahap kedua ini, semua seri meraih kelebihan permintaan.

"Meskipun kondisi pasar modal masih bergejolak selepas pemilihan presiden, dan kondisi ekonomi global terdampak perang dagang, namun minat dari para investor terhadap obligasi BTN cukup besar karena kinerja kami positif di mata investor," ungkapnya di Jakarta, Kamis (27/6).

Untuk seri A, jumlah pokok yang ditawarkan adalah sebesar 1,75 triliun rupiah dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75 persen per tahun. Seri A yang jatuh tempo 8 Juli 2020 tersebut mendapatkan kelebihan permintaan sebesar 256,5 miliar rupiah dari proyeksi awal sebesar 1,5 triliun rupiah.

Sementara Seri B juga tidak kalah peminatnya, dengan jumlah pokok yang ditawarkan mencapai 1,16 triliun rupiah dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen per tahun. Perolehan dari seri B yang jatuh tempo tanggal 28 Juni 2022 tersebut lebih banyak dibandingkan target awal yang dipatok yakni sebesar 803 miliar rupiah.

Kelebihan permintaan signifikan juga diraih obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap sebesar 9 persen per tahun yang akan jatuh tempo 28 Juni 2024, berhasil meraih permintaan sebesar 1,21 triliun rupiah lebih tinggi dibandingkan yang tercantum di Informasi Tambahan Ringkas yang disampaikan ke BEI pada tanggal 12 Juni lalu, yaitu sebanyak 835 miliar rupiah.

"Faktor yang membuat obligasi Bank BTN cukup menarik adalah tingkat bunga yang ditawarkan, karena saat ini kecenderungan yield SUN bertenor 1 tahun, 3 tahun dan 5 tahun yang menjadi benchmark obligasi PUB III BTN tahap II ini melandai dalam kurun 1 bulan ini," kata Maryono.

Berdasarkan data dari IBPA, yield dari SUN dengan tenor 1 tahun sebesar 6,46 persen, sementara SUN dengan tenor 3 tahun sebesar 6,88 persen dan tenor 5 tahun 7,06 persen. Padahal pada tanggal 23 Mei lalu, yield dari SUN dengan tenor 1 tahun tersebut masih di atas 6,5 persen sementara yang bertenor 2 dan 3 tahun masing-masing 7,24 persen dan 7,65 persen.

Dengan tingkat bunga yang menarik, banyak investor yang mengoleksi obligasi PUB III tahap II. Adapun mayoritas investor yang menggenggam obligasi Bank BTN tersebut adalah perbankan dan perusahaan asset management. "Dana hasil penerbitan Obligasi PUB III Bank BTN tahap II ini akan digunakan untuk ekspansi kredit guna mengejar target pertumbuhan bisnis tahun ini," ucap Maryono.

Penerbitan obligasi, ditambahkan Maryono, menjadi bagian dari strategi Bank BTN untuk mengamankan pendanaan jangka panjang untuk penyaluran Kredit Pembiayaan Rumah yang menjadi bisnis utama Bank BTN.

Sebagai informasi, Bank BTN telah merencanakan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan III sejak Juli tahun 2017 dengan nilai maksimal 10 triliun rupiah. Adapun Obligasi PUB III BTN tahap I dicatatkan pada tanggal 14 Juli 2017 dengan nilai sebesar 5 triliun rupiah.

Baca Juga :
Produksi Garam

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top