Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang Dagang

Kekhawatiran Investor Kembali Meningkat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Pasar negara berkembang kembali menanggung dampak negatif dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Sepanjang Agustus 2019 para investor kerap dihadapi dengan kekecewaan dan optimisme dalam satu waktu yang sama.

Sejumlah kalangan menilai, Agustus merupakan bulan paling menyakitkan bagi pasar negara berkembang. Ke depan, para trader akan mengawasi kelanjutan perang dagang serta menungggu sinyal stimulus pertumbuhan global dari The Fed.

Bulan lalu terbukti mengecewakan bagi manajer keuangan yang bertaruh pada kenaikan saham dan mata uang kuat di tengah ketegangan perdagangan dan dolar yang bangkit kembali. Namun, September mungkin tidak akan jauh lebih baik, setelah Argentina memberlakukan kontrol modal di tengah krisis mata uang.

"Agar prospek negara berkembang membaik, The Fed berbalik lebih dovish atau ketegangan perdagangan secara proaktif mereda," tulis ahli strategi Morgan Stanley, James Lord di London dalam sebuah catatan, seperti dilansir Bloomberg, Senin (2/9).

Morgan Stanley memperkirakan bahwa mata uang negara berkembang akan terdepresiasi sekitar 2 persen terhadap greenback di bulan mendatang. Narasi perdagangan AS-Tiongkok yang tidak menentu masih menjadi sorotan, di mana tarif impor AS terhadap sekitar 110 miliar dollar AS barang-barang Beijing mulai berlaku pada Minggu (1/9), bersamaan dengan tarif balasan dari Beijing.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top