Kekaisaran Kekurangan Biaya Operasional untuk Militer
Foto: WikimediaKemerosotan nilai tukardenariusRomawi jelas memainkan peran penting dalam kemunduran dan akhirnya jatuhnya Kekaisaran Romawi. Namun alasan di balik kejatuhan Roma bermacam-macam. Alih-alih inflasi menjadi satu-satunya penyebab, para sejarawan lebih melihat perselisihan dengan suku-suku berbahasa Jermanik sebagai penyebabnya.
Ketika ekonomi dan angkatan bersenjatanya kuat, hal ini tidak menimbulkan banyak masalah. Namun, pada 300 M, Kekaisaran Romawi, dilemahkan oleh hal-hal seperti hiperinflasi. Masalah ini tidak lagi membuat kekaisaran itu tetap memiliki kekuatan seperti dulu. Akibatnya kelompok-kelompok seperti Goth yang sering disebut orang barbar berhasil menetap di dalam perbatasan Kekaisaran.
Pertarungan terus-menerus dengan kaum barbar, dan perbaikan yang diperlukan atas kerusakan yang mereka timbulkan, hanya semakin melemahkan Romawi dan perekonomiannya. Bukan hanya hiperinflasi yang harus dihadapi oleh bangsa Romawi menjelang akhir. Perang yang terus-menerus dengan orang barbar barbar menguras kas kekaisaran.
Hal ini, ditambah dengan inflasi dan kenaikan pajak, memperlebar kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin. Beberapa orang Romawi yang kaya bahkan melarikan diri sepenuhnya, dengan harapan dapat menghindari petugas pajak, dan mendirikan wilayah kekuasaan mereka sendiri.
Kekaisaran Romawi juga menghadapi kekurangan tenaga kerja. Pada saat itu perekonomian kekaisaran selalu bergantung pada tenaga kerja budak yang tidak dibayar untuk hal-hal seperti bekerja di ladang dan bekerja sebagai pengrajin. Mereka berasal dari negeri-negeri yang telah ditaklukkan.
Ketika ekspansi mulai terhenti pada abad kedua masehi, pasokan budak pun ikut terhenti. Dengan semakin sedikitnya jumlah budak, produksi komersial dan pertanian Romawi mulai menurun.
Pada puncaknya, Kekaisaran Romawi sangat luas, membentang dari Samudera Atlantik hingga Sungai Efrat di Timur Tengah. Meskipun kekaisaran ini dikenang karena ukurannya yang luas, kekaisaran ini mungkin juga berkontribusi terhadap kejatuhannya.
Wilayah yang begitu luas merupakan mimpi buruk administratif dan logistik. Karena tidak mau menyerahkan wilayahnya yang luas, Roma mulai mengeluarkan uang secara berlebihan untuk militernya dan mengabaikan hal-hal seperti kemajuan teknologi dan infrastruktur.
Jumlah pasukan menjadi begitu besar sehingga warga Romawi tidak dapat memenuhi permintaan pasukan yang terus-menerus. Kaisar Romawi menjadi semakin bergantung pada tentara bayaran asing.
Namun para tentara bayaran ini tidak memiliki loyalitas terhadap Romawi dan para perwira mereka yang haus kekuasaan akan dengan senang hati berbalik melawan majikan mereka jika mereka tidak dibayar tepat waktu.
Faktor-faktor lain yang turut menyebabkan jatuhnya Romawi adalah korupsi pemerintah yang merajalela dan ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh banyaknya kaisar yang tidak cakap dan mementingkan diri sendiri. hay/I-1
Berita Trending
- 1 Wanita 50 Tahun Berikan Kisah Inspiratif untuk Berwirausaha
- 2 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 3 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 4 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 5 Klasemen Liga Jerman: Bayern Muenchen Masih di Puncak
Berita Terkini
- Aktor Korea Park Min-jae Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung
- Trump Ancam Hamas Agar Bebaskan Sandera Sebelum Pelantikannya
- Pasca OTT, KPK Segel Ruang Kerja Pj Wali Kota Pekanbaru
- Bank Mandiri Gelar Kongsi-Kongsi 2024, Ada Susi Pudjiastuti di Sesi Inspirasi Bisnis
- KPU Depok Umumkan Supian-Chandra Menang Pilkada 2024