Jumat, 07 Mar 2025, 15:15 WIB

KEK Kura-Kura Bali Bersiap Hadirkan Marina Bertaraf Dunia

Head of Communication PT BTID Zakki Hakim jelaskan soal pembangunan marina internasional di KEK Kura-kura Bali, Denpasar, Jumat (7/3/2025).

Foto: ANTARA/ Ni Putu Putri Muliantari

DENPASAR – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura adalah sebuah KEK yang berlokasi di Pulau Kura-Kura, Kota Denpasar, Bali. KEK ini dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan tujuan menarik investasi dan meningkatkan daya saing Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia.

KEK Kura-Kura diharapkan menjadi pusat inovasi dan pengembangan ekonomi berkelanjutan yang memperkuat posisi Bali sebagai destinasi premium global.

PT Bali Turtle Island Development (BTID) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali di Pulau Serangan memulai pembangunan marina internasional April 2025 ini. Hal ini disampaikan Head of Communication PT BTID Zakki Hakim di Denpasar, Jumat (7/3), menyikapi rencana pembatasan kembali area laut karena akan memulai konstruksi di dermaga.

“Kalau kemarin arahan dari pemprov, dari kementerian, BPSPL, dan PSDKP sebetulnya semakin cepat PT BTID membangun, warga dengan sendirinya bisa melihat ini berbahaya ada alat berat jadi akan menjauh dari area-area konstruksi, rencananya bulan April ini,” kata dia.

Zakki mengatakan marina internasional ini akan jadi yang pertama hadir, sebagai hub yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas di KEK Kura-kuta Bali.

Setelah jadi nanti, sebanyak 120-140 kapal pesiar mewah dapat sandar namun hingga saat ini belum ada permintaan masuk karena menunggu pembangunannya rampung.

PT BTID belum melihat berapa banyak tenaga kerja yang akan diserap untuk marina internasional ini, namun secara umum KEK Kura-kura Bali menargetkan selama 30 tahun dapat mempekerjakan 30 ribu tenaga kerja langsung dan 60 ribu tenaga kerja tidak langsung.

“Kerja sama dengan UMKM juga, di Desa Serangan sudah ada industri di perbaikan kapal, sudah banyak selama ini perbaikan ada disini, nanti disini ada marina internasional, ada imigrasi, Desa Serangan seperti bandara domestik saling melengkapi,” kata Zakki.

Investor belum dapat memastikan berapa lama pembangunan berlangsung karena perizinan sangat diutamakan, sehingga nantinya untuk mendukung percepatan proses, mereka akan membatasi akses melaut hanya bagi warga setempat.

“Ada akses buat nelayan kecil Desa Serangan,” ucapnya.

Selain karena akan berlangsung pembangunan di dermaga, pengelola juga melihat risiko bahaya karena di lintasan keluar masuk nelayan tersebut terdapat palung sedalam 8 meter yang nantinya sebagai jalur masuk kapal pesiar.

Setelah dibangun, Zakki mengatakan marina internasional akan diatur KSOP dari Kementerian Perhubungan, sehingga posisi KEK Kura-kura Bali hanya sebagai badan pengelola kawasan.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: