Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Peru I Keiko Raih 50,27 Persen Suara Sementara Rivalnya Raih 49,7 Persen Suara

Keiko Fujimori Unggul Tipis

Foto : AFP/Gian MASKO

Pilpres Peru l Kandidat Presiden Peru dari partai sayap kanan, Keiko Fujimori, menyapa para pendukungnya  usai ia memberikan hak suaranya di sebuah TPS di Lima pada Minggu (6/6). Dalam pilpres ini, anak perempuan dari mantan Presiden Alberto Fujimori ini, bersaing dengan pemimpin partai sayap kiri radikal, Peru Libre, yaitu Pedro Castillo.

A   A   A   Pengaturan Font

LIMA - Pemimpin partai populis sayap kanan Peru, Fuerza Popular, yaitu Keiko Fujimori, unggul tipis dalam hasil hitung cepat pemilihan Presiden Peru yang dipublikasikan para Senin (7/6). Dalam pemilu untuk memilih presiden itu yang digelar secara serempak pada Minggu (6/6) itu, Keiko berhadapan dengan rivalnya yaitu Pedro Castillo, pemimpin partai sayap kiri radikal, Peru Libre.

Dalam hitung cepat, Keiko, 46 tahun, yang adalah anak perempuan dari mantan Presiden Peru, Alberto Fujimori itu, berhasil meraih suara sebesar 50,27 persen. Sementara lawannya, Castillo, 51 tahun, baru berhasil meraih suara sebesar 49,7 persen. Hasil ini diumumkan setelah badan pemilihan Peru melakukan penghitung sekitar 90 persen tempat pemungutan suara.

Siapapun yang menang, akan memimpin sebuah negara yang saat ini dalam krisis, menderita karena resesi dan memiliki tingkat kematian akibat virus korona terburuk di dunia setelah mencatat lebih dari 184.000 kematian di antara 33 juta penduduknya.

Pemenang pilpres Peru ini juga bertujuan untuk mengakhiri kekacauan politik bertahun-tahun setelah empat presiden dalam tiga tahun terakhir serta tujuh dari 10 pemimpin negara terakhir, dihukum atau diselidiki karena tindak pidana korupsi.

"Mengingat betapa kecilnya hasil hitung cepat pilpres ini, penting untuk kita saling menjaga kehati-hatian dan saya mengatakan hal itu bagi semua orang Peru," ucap Keiko

Saat Keiko dan Castillo memberikan hak suara mereka sendiri pada Minggu, kedua kandidat itu berjanji untuk menghormati apapun hasil pilpres.

Menanggapi hasil hitung cepat yang amat ketat, pakar politik Jessica Smith menyatakan siapapun pemenangnya tak akan segera diketahui hingga penghitungan suara secara keseluruhan rampung.

"Saat ini masih belum pasti (siapa pemenangnya) karena selisihnya amat tipis dan kita harus bersabar dan menunggu pengumuman hasil resmi," ucap Smith.

"Jika Keiko menang, jangan lupa ada sekitar setengah dari pemilik hak suara yang tak memilihnya dan itu akan menyulitkan dirinya," imbuh Smith.

Saling Serang

Saat berkampanye, Keiko mengutarakan visi akan menerapkan model perekonomian neoliberal dengan memangkas pajak serta mendorong aktivitas bisnis swasta untuk mengurangi pengangguran.

Sementara itu Castillo dalam visi politiknya telah berjanji untuk menasionalisasi industri-industri vital, meningkatkan pajak dan meniadakan penghapusan pajak serta terus meningkatkan regulasi negara.

Keiko menyerang visi politik Castillo dengan menyebutnya sebagai sebuah ancaman komunis yang jika ia menang akan membawa Peru seperti negara Venezuela atau Korea Utara.

Sementara itu Castillo menyerang Keiko dengan menyebutnya rivalnya berasal dari keluarga Fujimori dengan riwayat skandal-skandal korupsi.

Saat mencalonkan diri sebagai kandidat presiden pada 2011 dan 2016, Keiko diselidiki atas pendanaan kampanye dan ia sempat menjalani masa tahanan selama 16 bulan sambil menunggu proses persidangannya.

Ayah Keiko, mantan Presiden Alberto Fujimori, sempat menjalani hukuman selama 25 tahun atas dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan korupsi. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top