Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Final Piala FA

Kegeraman MU atas City

Foto : Adrian DENNIS / Oli SCARFF / AFP

Erik ten Hag (kiri) dan Pep Guardiola

A   A   A   Pengaturan Font

Saatnya MU memenangkan pertarungan ini jika ingin tetap dipandang oleh para pendukung. Namun, City tentu tak mau mengalah.

LONDON - Pelatih Manchester United Erik ten Hag berharap meningkatkan peluangnya menghindari pemecatan dengan merusak upaya Manchester City mencetak sejarah di laga final Piala FA, Sabtu (25/5). Untuk musim kedua berturut-turut, stadion Wembley akan menggelar derby Manchester di pertandingan final. Laga ini menjadi kegeramahn MU atas City karena kalah enam dari tujuh pertemuan.

Tahun lalu, City mengalahkan MU 2-1 di final dalam perjalanan menuju treble winners yang luar biasa, termasuk juara Liga Inggris dan Liga Champions. City tetap mendominasi sepak bola Inggris, seperti yang ditunjukkan dengan meraih gelar liga keempat berturut-turut. Ini belum pernah terjadi sebelumnya akhir pekan lalu.

MU masih optimistis tentang masa depan, meski kalah 12 bulan lalu karena Ten Hag mengakhiri kekeringan trofi enam tahun dengan memenangkan Piala Liga di awal musim. Namun, kembalinya Setan Merah ke Wembley tahun ini diguncang oleh musim yang penuh gejolak dan membuat pelatih asal Belanda itu berjuang untuk menyelamatkan pekerjaannya.

MU finis kedelapan di klasemen Liga Inggris, posisi akhir terendah sejak 1990. Dia juga gagal lolos dari babak penyisihan grup Liga Champions. Ten Hag menyalahkan masalah cedera MU. Namun, hal itu mungkin tidak meyakinkan pemilik baru klub, Jim Ratcliffe, untuk tetap percaya padanya.

Pelatih asal Belanda itu dilaporkan menyebabkan perselisihan di antara skuadnya setelah bentrok dengan Jadon Sancho dan Marcus Rashford. Perselisihan itu memicu serangkaian kekalahan memalukan antara lain melawan Crystal Palace, Bournemouth, Fulham, Kopenhagen, dan Galatasaray.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top