Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Bilateral - Jerman Siap Berikan Bantuan Finansial untuk Turki

Kedubes AS di Ankara Diberondong Tembakan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

ANKARA - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ankara, Turki, mendapatkan serangkaian tembakan dari sebuah kendaraan pada Senin (20/8) pagi, waktu setempat. Tembakan itu mengenai salah satu kaca jendela di pos keamanan Kedubes AS.

Kendati tidak ada korban jiwa, serangan bersenjata ini membuat hubungan antara Ankara dan Washington makin tegang setelah tidak ada titik temu tentang pembebasan seorang pastor AS di Turki.

"Peristiwa penembakan itu berlangsung pada pukul 05.00 pagi atau 02.00 GMT dan tidak satu pun yang cedera akibat tembakan tersebut. Kedutaan ditutup pekan ini saat masyarakat libur untuk merayakan hari raya Idul Adha," kata seorang pejabat kepolisian Turki di Ankara.

Tembakan itu dilepaskan dari sebuah kendaraan yang melintas di dekat Kedubes AS di Ankara. Sedikitnya empat tembakan dilepaskan ke arah gerbang depan, tepatnya Gate 6, pada kompleks Kedubes AS di Ankara itu.

Tim kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang kabur dengan sebuah mobil putih usai melakukan aksinya. "Ada empat atau lima tembakan terdengar," katanya. Motif di balik penembakan ini tidak diketahui pasti.

Laporan media-media lokal menyebut pelaku sengaja menargetkan pos keamanan di kedutaan. Insiden ini kebetulan terjadi saat semakin buruknya hubungan antara AS dan Turki terkait penahanan pendeta AS, Andrew Brunson, di Turki.

Pemerintah AS berulang kali menyerukan kepada Turki untuk membebaskan Brunson. Seruan itu tidak digubris Turki.

Turki meminta ekstradisi pemimpin kelompok FETO, Fetullah Gulen, sebagai ganti dari pembebasan Brunson.

AS juga telah menjatuhkan sanksi sepihak terhadap dua pejabat negara Turki, yakni Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu, dan Menteri Kehakiman, Abdulhamit Gul.

Keduanya dijatuhi hukuman menyusul dugaan mendalangi sebuah organisasi yang bertanggung jawab atas penangkapan Andrew Brunson.

Hubungan kedua negara juga diperkeruh dengan penggandaan tarif bea masuk baja dan aluminium asal Turki masing- masing sebesar 20 persen dan 50 persen.

Hal tersebut berdampak pada melemahnya nilai tukar mata uang Turki, lira, terhadap dollar AS. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membalas dengan memboikot barangbarang elektronik asal AS.

Sekutu Baru

Sementara itu, peneliti Institut Kebudayaan dan Timur Tengah, Evgeny Bakhrevsky, menjelaskan tekanan dari AS bisa membuat Turki mencari sekutu baru. Seperti Tiongkok, Russia, atau negara Eropa lainnya.

"Negara Eropa tetap menyuarakan keprihatinan atas konflik ini. Namun, itu tak menghalangi mereka membangun hubungan dengan Turki," tuturnya. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tetap pada pendiriannya bahwa Turki tidak akan tunduk kepada AS.

"Jika mereka memiliki dollar, maka kita memiliki Tuhan kita," kata Erdogan. Di tengah anjloknya nilai tukar lira itu, politikus Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) Andrea Nahles, mengatakan Jerman akan berikan bantuan finansial untuk Turki.

Turki adalah mitra NATO yang tidak dapat diabaikan. Penting bagi semua pihak bahwa ekonomi Turki tetap stabil agar dapat mengatasi krisis mata uangnya.

"Akan ada situasi di mana Jerman perlu membantu Turki, terlepas dari ketegangan politik dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan," kata Ketua Partai SPD, Andrea Nahles. AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top