Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Kuningan

Kebun Raya Kuningan, Tempat "Healing" yang Kaya Oksigen

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kuningan dengan alamnya yang indah dan asri pada 2016 mendeklarasikan diri sebagai kabupaten konservasi. Secara alami, Kabupaten Kuningan menawarkan pemandangan alam yang memanjakan mata dan pikiran.

Kuningan dengan alamnya yang indah dan asri pada 2016 mendeklarasikan diri sebagai kabupaten konservasi. Hal tersebut didukung dengan program seruling, akronim dari siswa baru peduli lingkungan. Setiap siswa wajib menyumbangkan bibit pohon untuk pelestarian alam. Tujuannya agar masyarakat sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan.

Salah satu faktor penting dalam mendukung kabupaten konservasi adalah adanya Kebun Raya Kuningan (KRK). Kebun raya yang didirikan pada pada 2005 ini dibangun di atas lahan bekas perkebunan swasta di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan.

KRK berada di sebuah pegunungan di sisi utara Taman Nasional Gunung Ciremai. Meski berada di Kuningan, jarak dari pusat Kota Cirebon hanya 15,6 kilometer. Sementara itu dari pusat Kota Kuningan jaraknya 37,5 kilometer. Gerbang tol trans Jawa terdekat dari lokasinya adalah Gerbang Tol Palimanan, dengan jarak 14,4 kilometer.

Pada awalnya KRK masih berbentuk hutan. Pada 2009, mulai ada perekrutan karyawan untuk mengelola hutan yang sekarang menjadi Kebun Raya Kuningan. Menginjak 2015, kebun daya ini mulai beroperasi dan terbuka untuk umum.

Luas KRK tidak main-main yaitu mencapai 154 hektare atau hampir dua kali lipat dari Kebun Raya Bogor yang memiliki luas 87 hektare. Ketinggian berada di 490 - 870 Mdpl, sehingga udaranya cukup sejuk. Sebelum mencapai pintu gerbang selamat datang KBK, pelancong akan disuguhi dengan pemandangan hutan yang menyegarkan.

Dengan hutannya yang kian lebat KRK memang menjadi lumbung oksigen. Bagi orang kota menghirup udara segar dan bersih pasti sangat didambakan. Tempat ini seakan menjadi "obat" yang dapat menyembuhkan dari segala macam masalah.

Terdapat beberapa kawasan di Kebun Raya Kuningan yaitu kantor penelitian, pendidikan lingkungan, rekreasi aktif, konservasi, koleksi tumbuhan lokal, buah-buahan, tumbuhan koleksi Indonesia khususnya Jawa, dan tumbuhan koleksi dunia.

Kawasan-kawasan tersebut dibangun untuk mendukung KRK sesuai dengan tujuan manfaatnya. Pertama secara ekologis menjadi tempat bagi perlindungan plasma nutfah dan keanekaragaman hayati, pengendali tata air serta memperbaiki iklim mikro.

Dari sisi sosial budaya sebagai sarana penelitian dan pendidikan dan penyuluhan, sarana untuk mencerminkan identitas daerah, dan sarana rekreasi dan interaksi sosial. Secara ekonomi untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah salah satunya melalui kegiatan wisata.

Berdasarkan laporan dari Nanang Suyana dan Asep Zulkarnaen dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, koleksi KRK pada 2015 terdiri dari 51 suku, 160 marga, 212 jenis, 48 spesies, dan 23.488 spesimen.

Koleksi pembibitan 113 suku, 314 marga 403 jenis 247 spesies, dan 4.892 spesimen. Koleksi anggrek terdiri dari 1 suku, 23 marga, 35 jenis, 26 spesies, 205 spesimen. Koleksi database 92 suku, 192 marga, 166 jenis, 135 spesies, 30.202 spesimen.

Taman Tematik

KRK terdiri dari 9 zonasi, sementara koleksi tanaman terbagi dalam 114 petak. Selain itu terdapat taman tematik. Salah satu taman tematik adalah Taman Kuning. Aneka tanaman berbunga kuning menjadi salah spot foto dan aneka bunga berwarna kuning mengingatkan akan Kabupaten Kuningan.

Selain Taman Kuning yang menjadi ikon KRK, ada juga ragam fasilitas dan zona-zona tematik unik lainnya. Antara lain, Taman Tematik Mangga, Taman Bambu, Zona Vegetasi Gunung Ciremai, Green House, dan masih banyak lainnya.

Sedangkan Patung Kuda Kuningan menjadilandmarkKRK. Dari sini wisatawan dapat melihat ke sekeliling kebun raya hingga 360 derajat. Di sisi baratnya dialiri Sungai Cipari dengan salah satu cekungan perlintasannya menjadi danau alami.

Sementara itu pegunungan di kawasan KRK terbentuknya tidak lepas dari peristiwa vulkanik. Hal ini bisa ditemukan dengan adanya bebatuan vulkanik berukuran besar. Uniknya, batuan tersebut terletak pada posisi yang artistik, cocok untuk spot foto.

Suasana yang sejuk dan rindang menjadikan KRK cocok untuk berpiknik atau bertamasya. Di sini penghujung bisa menggelar tikar untuk bersantai. Setelah menikmati suasana bisa memakan bekal makanan yang dibawa dari rumah.

Campingmenjadi aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan di KRK. Namun kawasan ini tidak menyediakan peralatancampingsehingga mereka yang tertarik harus membawa peralatan sendiri dari rumah.

Di sampingcamping, kegiatan yang dapat dilakukan adalahoutbond. Di sini panitia akan menawarkan bermacam kegiatan permainan menarik, sehingga kebersamaan bersama teman, atau keluarga menjadi semakin seru dan berkesan.

Di dekatcamping groundtersedia beberapa penginapan berupacottagedengan desain rumah panggung berkonsepeco design. Kumpulan bangunan ramah lingkungan ini selain untuk menginap juga cocok untuk berfoto.

KRK buka mulai jam 08.00-16.00 WIB. Tiket masuk dewasa sebesar 6.000 rupiah, sedangkan diket anak-anak 4.000 rupiah. Tarif parkir motor 3.000 rupiah, sedangkan mobil dan bus masing-masing 6.000 dan 11.000 rupiah. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top