Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Argentina

Kebijakan Kontrol Modal Perburuk Kondisi Keuangan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Stabilitas keuangan di Argentina mengalami gojang-ganjing sangat hebat setelah pemerintah menerapkan kembali kebijakan mengkontrol modal, Minggu (1/9), di tengah krisis utang negara yang terus meningkat. Obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS terjun hingga ke rekor terendah, Senin (2/9), sementara sahamsaham rontok dan premi risikonya melonjak.

Presiden Argentina, Mauricio Macri terpaksa memperketat control terhadap modal asing setelah pemerintah gagal membendung arus modal keluar atau capital outflow secara besar-besaran dan menopang kejatuhan mata uangnya. Padahal, Macri sebelumnya telah mencabut banyak praktik proteksionis pendahulunya, Cristina Fernandez de Kirchner.

Bank sentral Argentina diberi wewenang membatasi pembelian dollar AS karena menguras cadangan devisanya dalam upaya menopang mata uang peso. Bank sentral Argentina menetapkan batas lima hari bagi eksportir untuk memulangkan devisa hasil ekspor, sementara perusahaan akan memerlukan otorisasi bank untuk membeli dollar AS di pasar valuta asing, kecuali dalam kasus perdagangan luar negeri.

Dalam pernyataannya, bank sentral juga membatasi pembelian dollar AS tidak lebih dari 10.000 dollar AS per bulan bagi individu. Sebagai akibat dari pengetatan kontrol modal itu, menurut data Refinitiv, obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS untuk jatuh tempo pada 2028 yang dijadikan sebagai acuan, jatuh lebih dari dua sen ke posisi terendah baru 36,58 sen.

Obligasi yang jatuh tempo pada 2023 dan 2038 mencatat kerugian serupa. American Depository Receipts (ADRs) dari lembaga keuangan Argentina juga mendapat tekanan. Grupo Financiero Galicia's yang tercatat di Frankfurt jatuh 9,15 persen, sementara Banco Macro SA merosot 6,5 persen.

Premi risiko yang diminta oleh investor untuk memegang obligasi dollar Argentina atas obligasi safe haven AS meroket ke 2.534 basis poin pada indeks J.P.Morgan dari obligasi mata uang keras negara berkembang -- level terakhir terlihat setelah gagal bayar (default) utama 2001.

"(Kontrol modal) merupakan tanda kesulitan di pasar dan mencerminkan bahwa parameter baru di Argentina lemah dan ketika peso semakin melemah itu membebani profil kredit," kata Michael Bolliger, Kepala Alokasi Aset untuk Pasar Negara Berkembang UBS Wealth Management.

"Masih ada banyak tekanan pada mata uang. Ada batas untuk apa yang dapat mereka lakukan tanpa kontrol modal." Peso telah kehilangan lebih dari sepertiga nilainya di tahun ini dan mengikuti penurunan lebih dari 50 persen tahun lalu.

Bank sentral telah menghabiskan hampir satu miliar dollar AS cadangan devisanya sejak 28 Agustus lalu dalam upaya untuk menopang mata uang. Sayangnya, langkah itu gagal membendung pelemahan peso.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top