Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Ekonomi Syariah

Kearifan Lokal Perlu Digandeng

Foto : ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

Wapres (kemeja putih) dalam acara pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Kalimantan Barat, di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (27/3/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

PONTIANAK - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan keberagaman dan kearifan lokal Kalimantan Barat harus terus dirangkul dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sebagai provinsi ketiga terbesar di Indonesia, Kalimantan Barat kaya akan keberagaman sehingga kerap dijuluki sebagai miniatur Indonesia.

Menurutnya, keberagaman yang dikelola dengan baik tersebut, menjadi kekuatan dan daya ungkit yang akan mengakselerasi kemajuan wilayah Kalimantan Barat. "Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah seyogianya tetap selaras dengan pengembangan potensi dan kekayaan sumber daya alam di Kalimantan Barat, seperti komoditas kelapa sawit, karet, kelapa, dan bauksit, serta hasil pertanian lainnya," jelas Wapres dalam acara pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (27/3).

Dia mengatakan posisi geografis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga juga menempatkan Kalimantan Barat sebagai beranda negara, serta berpotensi besar di sektor perdagangan dan pariwisata lintas batas. Pembangunan akses jalan darat antara Kalbar dan Kaltim yang tengah dirampungkan, diharapkan akan semakin meningkatkan konektivitas, serta menjadikan Kalimantan Barat sebagai salah satu daerah pendukung bagi Pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Wapres pun menyampaikan beberapa hal guna menginternalisasi dan mempercepat eksekusi program kerja KDEKS Kalimantan Barat. Wapres meminta KDEKS Kalimantan Barat memfokuskan pengembangan pada sektor-sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah yang bercirikan kearifan lokal.

"Kembangkan pariwisata ramah Muslim berbasis wisata alam, seperti desa wisata hutan bakau, maupun wisata budaya dan religi, seperti Istana Kadriah Pontianak, peninggalan sejarah kesultanan Pontianak," kata Wapres.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top