Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi - TPS Bergaya Superhero untuk Tarik Generasi Milenial

Kaum Muda Antusias "Nyoblos"

Foto : KORAN JAKARTA/EKO SUGIARTO PUTRO

SERAGAM SUPERHERO - Para petugas di TPS 65 RT 1 dan RT 2 Dusun Kasihan, Desa Tirtinirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (17/4) mengenakan seragam superhero. Dengan seragam ini, diharapkan dapat menarik kaum muda aktif memberikan suara dalam Pemilu 2019.

A   A   A   Pengaturan Font

Kampanye jangan golput yang gencar dilakukan banyak pihak selama ini, membuahkan kaum muda sangat antusias memberikan suaranya dalam Pemilu 2019.

JAKARTA - Sejumlah kaum muda menunjukkan antusiasme tinggi untuk memberikan hak suara pada Pemilu 2019 di TPS Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Rabu (17/4). Hal itu ditunjukkan dengan semangat mereka mengurus formulir pindah memilih dari luar Jawa.

"Ini bentuk tanggung jawab saya untuk masa depan Indonesia lima tahun ke depan. Saya meluangkan waktu mengurus formulir pindah memilih dari Sulawesi Tengah agar bisa memberikan hak suaranya pada salah satu pasangan calon presiden," kata salah seorang pemilih muda, Maulana (29 tahun), di Jakarta, Rabu (17/4).

Maulana mengaku sedang menempuh pendidikan dokter spesialis dan dengan kondisi tersebut, tidak memungkinkan dia mudik ke Sulawesi Tengah hanya untuk mencoblos pada 17 April 2019.

Hal senada disampaikan Albert, yang merupakan pemilih pemula meski umurnya sudah berusia 29 tahun. "Periode lalu saya terkendala sekolah, jadi tidak bisa memilih. Tahun ini saya harus memilih walaupun masih sekolah (kedokteran) lagi maka saya urus A5 dari Padang," kata Albert.

Satu suara menentukan pemerintahan periode mendatang dan Albert antusias bisa terlibat dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Pemilih muda lainnya Nasya (26 tahun) mengatakan penting untuk memberikan hak suara pada pemilu sebagai peran serta generasi milenial.

Pemilih Mayoritas

Pemilih muda merupakan pemilih mayoritas pada Pemilu 2019. Data dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menunjukkan pemilih hingga usia 40 tahun mencapai 100 juta dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) nasional berjumlah 192 juta. Pemilih hingga usia 35 tahun mencapai 79 juta dan pemilih pemula pada tahun ini berkisar 14 juta.

Komposisi pemilih di TPS 65 RT 1 dan RT 2 Dusun Kasihan, Desa Tirtinirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul pun tak beda jauh dengan daftar pemilih nasional. Maka dari itu, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di sana merancang TPS yang bisa menarik bagi generasi muda, yakni TPS bertema superhero. Petugas KPPS kompak memakai kostum superhero.

Petugas pemberi kertas suara memakai kostum power ranger, penjaga kotak suara mengenakan spiderman, dan petugas penjaga tinta memakai kostum gatot kaca lengkap dengan sayap dan mahkota kebesaran tokoh pewayangan Jawa itu. Tak hanya petugas KPPS resmi, di TPS 65 itu juga ada petugas among tamu berkostum common rider dan captain Amerika yang siap melayani warga untuk berfoto bersama di photo booth.

Dekor TPS pun dipenuhi dengan gambar-gambar superhero, baik superhero internasional maupun nasional. Benar-benar suasana TPS seperti layaknya pesta ulang tahun anak-anak, ketimbang sebuah gelaran serius penuh ketegangan seperti yang terlihat di media sosial.

"Idenya ada beberapa, tapi akhirnya diputuskan tema superhero. Pemilih muda di bawah 40 tahun itu mayoritas di sini, kalau pemilih pemula ada sekitar 30 persen," kata Ketua KPPS, Bekti Raharjo, kepada Koran Jakarta.

Bekti usianya sudah di atas 40 tahun dan dia adalah mantan ketua RT setempat. Pemilihan ketua RT di Dusun Kasihan menggunakan sistem pemilihan umum juga. Saat ini Hendras (32 tahun), yang menjabat sebagai ketua RT dan dia sudah menjabat 2 periode ini atau 4 tahun yang sudah tidak bisa dicalonkan lagi.

Menurut Bekti, tradisi ketua RT muda membuat inisiatif baru lebih mudah untuk dieksekusi. Warga senior pun relatif selalu mendukung ide-ide baru dari anak-anak muda. Hendras yang hari itu bertugas sebagai pemberi kertas suara, mengaku bahwa apa yang mereka lakukan adalah bentuk servis kepada warga di perhelatan penting bernegara ini.

Dengan sesuatu yang segar seperti tema superhero maka warga memiliki kesempatan untuk bersenang-senang semua tanpa terpengaruh oleh ketegangan pilpres seperti tampak di media sosial. "Jangan sampai kampung kita isinya saling benci karena ngotot dengan pilihan masing-masing sampai ada kata-kata yang tidak pantas. Dengan ini kan apapun pilihannya semua berfoto di photo booth superhero. Kenangan tentang pemilu jadi indah, bukan seram," papar Hendras.

Suratman, yang bertugas mengenakan kostum gatot kaca mengaku sangat kepanasan menggunakan kostum tersebut.

ola/SM/YK/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yolanda Permata Putri Syahtanjung, Eko S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top