Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persaingan Usaha | Perang Tarif AS-Tongkok Ganggu Pertumbuhan Global

Kasus Huawei Berpeluang Hambat Kesepakatan

Foto : ISTIMEWA

Robert Light­hizer

A   A   A   Pengaturan Font

"Kedua negara ekonomi terbesar di dunia ini sedang berlomba untuk mendominasi industri teknologi tinggi di masa depan," kata Lighthizer.

Sekitar tiga tahun yang lalu, Beijing meluncurkan rencana strategis "Made in China 2025" yang bertujuan untuk menjadikan Tiongkok sebagai pemimpin global dalam teknologi dirgantara, robot, kecerdasan buatan, dan mobil listrik. Pejabat AS mengatakan ambisi tersebut sama dengan "permata mahkota" teknologi dan inovasi AS.

Presiden AS, Donald Trump, berulang kali mengatakan lebih menyukai Tiongkok dengan ekonomi yang sehat, tanpa mengorbankan bisnis dan teknologi AS. Secara khusus, AS telah mengritik praktik perdagangan Tiongkok yang dinilai penuh ketidakadilan karena dilakukan dengan tranfser paksa teknologi AS. Hal itu dilakukan dengan pencurian hak kekayaan intelektual, lewat peraturan yang mewajibkan perusahaan asing untuk membentuk usaha patungan dengan perusahaan lokal Tiongkok.

Rugikan AS

Untuk menekan Beijing, Gedung Putih telah memberlakukan tarif impor sebesar 250 miliar dollar AS untuk produk-produk dari Tiongkok. Beijing membalas tindakan itu dengan kebijakan yang sama pada hampir seluruh produk impor dari AS, dengan tarif impor sekitar 110 miliar dollar AS setiap tahun. Kompleksitas masalah diperkirakan akan memperlambat proses pembicaraan selama dua hari di Washington tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top