![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Kasad Jenderal Dudung: TNI Tetap Solid
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Foto: Muhamad Ma'rupJAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Dudung Abdurachman, menegaskan TNI tetap solid. Dia membantah adanya isu ketidakharmonisan antara dirinya dengan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
"Saya dengan Panglima TNI sampai sekarang masih baik-baik saja, tidak ada perbedaan apapun. TNI itu tetap Solid. Tidak ada masalah kita," ujar Dudung, usai acara Bincang Kebangsaan, di Jakarta, Rabu (7/9).
Dudung meminta, isu ketidakharmonisan tersebut tidak dibesar-besarkan. Adapun ketidakhadirannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR beberapa waktu lalu dalam rangka menjalankan tugas dari Panglima TNI untuk mengecek kesiapan Batalyon 143 yang akan berangkat ke daerah operasi.
Dia menuturkan, sudah jadi tugas sebagai pimpinan Angkatan Darat mengecek kesiapan tersebut. Nantinya hasil pengecekan tersebut akan digunakan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Papua.
"Kita menyiapkan, kita membina, kita melatih sejauh mana kesiapan itu nanti akan dipakai oleh panglima nanti di sana karena panglima sebagai pengguna. Itu lebih penting kalau menurut saya," katanya.
Dia menyebut, kalau ada perbedaan dalam satu organisasi, termasuk di TNI AD adalah hal biasa. Menurutnya, TNI AD sudah bertugas sesuai perintah Presiden Joko Widodo terkait kebijakan pasca Covid-19 yang berdampak pada ekonomi seperti manunggal air, ketahanan pangan, penanganan stunting, dan sebagainya.
"Pejabat lama dengan pejabat baru itu ada perbedaan kebijakan itu biasa. Ya nggak apa-apa itu dinamika, tapi jangan dibesar-besarkan," terangnya.
Bincang Kebangsaan
Lebih lanjut, Jenderal Dudung mengatakan, TNI Angkatan Darat berkomitmen membantu pemerintah termasuk menjaga negara kesatuan Indonesia tetap utuh dan selalu berjaya. Dalam kegiatan Bincang Kebangsaan, pihaknya mengundang tokoh dan organisasi masyarakat serta mahasiswa untuk menghargai perbedaan.
"Dari perbedaan dan keberagaman itu muncul persatuan dan kesatuan yang pada akhirnya penjajah di atas bumi ini bisa dipukul mundur karena persatuan dan kesatuan," terangnya.
Kasad menekankan, semua pihak harus siap mengantisipasi kemungkinan ancaman-ancaman internal yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, seluruh komponen masyarakat harus menjadi garda terdepan untuk menginformasikan ancaman-ancaman internal yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
"Bangsa ini juga dihadirkan bukan oleh satu kelompok, golongan, kepentingan, agama, tapi bangsa merdeka karena kepentingan bersama," tandasnya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 3 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
Berita Terkini
-
Anggaran Ketat, Proyek Tetap Hebat, Kemen PU Tetap Gaspol Infrastruktur di Tengah Efisiensi
-
Ditetapkan Tersangka, Sopir Truk di Kecelakaan Maut GT Ciawi Terancam Penjara Selama 12 Tahun
-
Perkuat Industri Teknologi, Indonesia Tawarkan Kerja Sama Pengembangan Semikonduktor ke Malaysia
-
Dari Energi ke Digitalisasi, RI-UEA Tingkatkan Kerja Sama Investasi Masa Depan
-
Perkebunan Sawit, Aset Strategis RI untuk Dominasi Pasar Dunia