Karina Cs Menangis, Bos SM Ungkap Lee Soo Man Hancurkan Comeback aespa
aespa dan Lee Soo Man.
Foto: IstimewaBos SM Entertainment Chris Lee meyebut Lee Soo Man telah menghancurkan rencana comeback aespa, yang seharusnya menyapa penggemar dengan karya terbaru pada 20 Februari mendatang.
Dalam sebuah video yang dirilis secara resmi di YouTube pada hari Kamis (16/2), Chris Lee membeberkan bahwa comeback aespa harus ditunda karena sikap keras kepala Lee Soo Man.
Melansir Soompi, pemilik nama asli Lee Sung Su itu mengaku bahwa Lee Soo Man memerintahkan tim A&R SM Entertainment dan produser Yoo Young Jin untuk memasukkan lirik tentang penanaman pohon, keberlanjutan, dan lain sebagainya di semua lagu penting yang dirilis oleh agensi.
Ini termasuk lagu comeback aespa dengan berbagai frasa yang tidak terkait dengan K-pop seperti "hanya keberlanjutan", "setidaknya satu derajat lebih rendah", "koeksistensi", penghijauan", dan "penanaman pohon" dalam liriknya.
Karena lagu tersebut benar-benar tidak sesuai dengan warna dan konsep tim aespa, para karyawan berjuang untuk menghasilkan konten yang relevan. Chris Lee lantas memutuskan bahwa yang terbaik adalah menunda comeback aespa, dan menyiapkan musik baru.
Chris Lee pun mengaku bahwa hal itu membuat anggota aespa menangis karena harus kehilangan lagu mereka.
Di bawah Lee Soo Man, SM Entertainment memang tengah menyuarakan untuk mengatasi krisis iklim dan memastikan kelestarian lingkungan, bersama para artis dan penggemar internasional mereka.
"Lee Soo Man ingin menggunakan perusahaan yang dia ciptakan, dan artis yang tergabung dalam perusahaan itu untuk mempromosikan 'Lee Soo Man City', yang dia harapkan dapat dibesarkan di seluruh dunia untuk keserakahan diri," tujar Chris Lee.
Di bagian lain video, Chris Lee juga menyebutkan bahwa Lee Soo Man mendorong proyek pribadi seperti pembangunan "kota hiburan pintar" atau "kota musik" dan festival K-pop yang mempromosikan keberlanjutan dan penanaman pohon.
Kota musik yang dibayangkan Lee Soo Man juga terkait dengan kasino, dan dia juga membahas legalitas penggunaan ganja sehingga wisatawan dapat lebih menikmati kasino dan festival musik secara bersamaan.
Menurut Chris Lee, Lee Soo Man ingin memanfaatkan artis SM untuk memasarkan "dunia Lee Soo Man" yang dibuat di negara-negara di seluruh dunia.
Chris Lee kemudian mengakhiri video dengan meminta semua penonton untuk melindungi SM.
Perseteruan Kepemilikan SM Entertainment
Perang proksi atau proxy war membayangi agensi K-pop SM Entertainment. Kepemilikan agensi raksasa K-pop itu tengah terbagi antara pendirinya Lee Soo-man, yang memilih bekerja sama dengan Hybe. Sementara jajaran eksekutif SM memilih bergabung dengan Kakao.
Melansir Korea Herald, Hybe yang merupakan agensi K-pop di belakang kesuksesan BTS pada Jumat (10/2) mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan dengan membeli 14,8 persen saham Lee Soo-man seharga 422,8 miliar won atau sekitar Rp
Hybe juga berencana untuk membeli 25 persen saham tambahan di SM Entertainment dari pemegang saham minoritas pada 1 Maret mendatang. Menurut media Korea, Hybe akan membeli dengan harga 120.000 won per saham.
Kesepakatan dengan SM sendiri, diharapkan akan membawa Hybe untuk lebih mendiversifikasi portofolio bisnisnya. Agensi yang juga menaungi monster rookie NewJeans itu diharapkan akan memanfaatkan pengetahuan bisnis SM yang telah berumur puluhan tahun dan jaringan global yang luas.
Tawaran terbaru Hybe datang beberapa hari setelah SM dan Kakao menandatangani kesepakatan terpisah, di mana operator aplikasi perpesanan nomor satu di Korea sekaligus layanan streaming musik Melon itu dilaporkan akan mengakuisisi 9,05 persen saham di SM Entertainment.
Bekerja sama dengan SM, merupakan perwujudan bagi visi Kakao untuk menjadi perusahaan hiburan global dapat memperoleh momentum baru.
Sebagai informasi, perseteruan antara agensi K-pop papan atas itu dipicu Align Partners Capital Management, yang memiliki 0,91 persen saham di SM.
Diketahui, Align Partners dalam beberapa tahun terakhir telah menyuarakan keprihatinan terhadap struktur tata kelola perusahaan, mempertanyakan peran dan pengaruh Lee Soo-Man di perusahaan.
Align Partners menyerukan agensi untuk mengakhiri kontrak bisnis dengan Like Production, yang merupakan perusahaan produksi milik Lee Soo-Man, dengan alasan SM Entertainment telah membayar sejumlah besar modal setiap tahun dalam bentuk royalti kepada perusahaan produksi untuk konsultasi dan produksi album.
Like Planning, dilaporkan menerima sekitar 149 miliar won dari SM Entertainment sejak didirikan 22 tahun lalu.
Dengan Align Partners menunjuk auditor untuk agensi tersebut melalui rapat pemegang saham reguler tahun lalu, kontrak dengan Like Production akhirnya diakhiri pada bulan Oktober.
Meskipun Lee Soo-Man telah menerima lebih banyak royalti melalui Like Production selama tiga tahun bahkan setelah kesepakatan diakhiri, Lee akhirnya memutuskan untuk menyerahkan royalti dalam perjanjian dengan Hybe.
- Baca Juga: ‘Squid Game’ Jadi Serial Paling Banyak Ditonton
- Baca Juga: Album Solo Rose Blackpink Pecahkan Rekor
Sementara itu, Lee telah mengajukan gugatan terhadap Kakao yang mengakuisisi saham di SM Entertainment. Menurut Lee, apa yang dilakukan dewan direksi untuk menerbitkan saham baru dan obligasi konversi kepada pihak ketiga karena alasan selain tata kelola perusahaan adalah ilegal.
Berita Trending
- 1 Kejagung dan Kejati Jateng Serahkan Bantuan Korban Tanah Longsor di Kabupaten Pekalongan
- 2 Liverpool FC Kembali Sampaikan Pesan Unik kepada Fans Surabaya
- 3 Pertamina Tegaskan Komitmen Terhadap Transisi Energi Berkelanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025
- 4 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung Menurut Ahli Jantung
- 5 Ketua MPR Nilai Pembangunan IKN Berjalan Sesuai Rencana
Berita Terkini
- Diduga Selundupkan Kokain, Pemain Keturunan Indonesia Radja Nainggolan Ditangkap Polisi Belgia
- Soal Penembakan PMI di Malaysia, DPR Minta Pemerintah Bentuk Tim Investigasi
- Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim Sepakati Penguatan Kerja Sama Strategis RI-Malaysia
- DeepSeek Guncang Silicon Valley, Trump: Jadi Peringatan bagi Industri AI AS
- DeepSeek Tiongkok Guncang Saham Nvidia