Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebakaran Hutan - 10 Helikopter Dikerahkan untuk Patroli dan “Water Bombing”

Karhutla Terus Dipadamkan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih melanda di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar). Untuk mengatasinya, tim satuan tugas (satgas) terpadu terus berjibaku memadamkan api karhutla.

Satgas udara melakukan pemadaman dari udara dengan mengerahkan 10 helikopter yang digunakan untuk patroli dan water bombing.


"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan 10 helikopter yang digunakan untuk patroli dan water bombing," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Jumat (24/8).


Menurut Sutopo, satgas darat dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Dinas Pemadam Kebarakan, Satpol PP dan relawan terus memadamkan di darat.

Selain itu, BNPB dan BPPT juga terus melakukan hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca menggunakan pesawat Casa 212-200 TNI AU. Sudah 5 ton bahan semai Natrium Clorida (CaCl) ditaburkan ke dalam awan-awan potensial di angkasa.


Dengan adanya hujan dalam beberapa hari terakhir bisa sedikit mengurangi jumlah lokasi kebakaran. Namun, karena yang terbakar itu lahan gambut menyebabkan kendala dalam pemadaman. Selain itu, kata Sutopo, cuaca kering, air yang mulai terbatas, dan daerah yang terbakar cukup luas menghambat upaya pemadaman.


"Banyaknya titik panas karhutla di Kalbar ini terkait dengan kebiasaan masyarakat membakar lahan sebelum membuka lahan.

Masyarakat di Kabupaten Sanggau, Sambas, Ketapang, Kubu Raya, dan lainnya memiliki tradisi gawai serentak, yaitu kebiasaan persiapan musim tanam dengan membuka lahan dengan cara membakar," ujar Sutopo.


Berikan Solusi


Meskipun pemerintah daerah telah melarang membakar lahan, namun ternyata kebiasaan ini masih dipraktikkan di banyak tempat.

Tantangan ke depan, tambah Sutopo, bagaimana memberikan solusi kepada masyarakat agar dapat menerapkan pertanian tanpa bakar atau insentif tertentu.


Menurut Sutopo, aparat kepolisian terus meningkatkan patroli dan penegakan hukum terkait dengan kesengajaan membakar hutan dan lahan ini. Sosialisasi juga terus ditingkatkan kepada semua pihak agar tidak membakar dan melakukan pencegahan.


"Dampak karhutla di Kota Pontianak menyebabkan kualitas udara berdasarkan konsentrasi partikulat (PM10) terukur 166 mikro gram per meter kubik atau kategori tidak sehat pada 23 Agustus 2018 pagi.

Sebaran asap mengarah ke utara di wilayah Kalbar bagian barat. Sebanyak dua ribu orang dilaporkan menderita sakit ISPA selama musim kemarau ini," ujar Sutopo.


Bandara Internasional Supadio, Pontianak, tetap beroperasi normal. Jarak pandang terpantau empat kilometer. Sementara itu, sekolah sudah masuk kembali, setelah sebelumnya sekolah diliburkan pada 20-22 Agustus 2018 karena pengaruh asap karhutla.


Sebelumnya, Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Wahyudin, mengatakan status Kalsel saat ini adalah siaga darurat kebakaran.

"Saat ini, status Kalsel siaga darurat karhutla karena luasan lahan terbakar cukup besar dan mulai berdampak pada munculnya kabut asap tipis." ujar Wahyudin.


Menurut Wahyudin, luas lahan yang terbakar mencapai 1.000 hektare lebih tersebar pada lima kabupaten dan kota. Disebutkan, luas lahan terbakar dari data posko penanggulangan karhutla pada Senin (21/8) yakni 1.084 hektare. eko/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top