
Kapolda: Jangan Coba-coba Beli Gabah Petani di Bawah HPP
gabah
Foto: istKENDARI - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) berjanji untuk menindak tegas para tengkulak atau oknum-oknum yang membeli gabah petani di bawah harga pokok penjualan (HPP) di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kapolda Sultra Irjen Pol Dwi Irianto saat ditemui di Kendari, Selasa, mengatakan siap untuk mengawal dan mengawasi penyerapan gabah ke tingkat petani agar stabilitas harga gabah tersebut sesuai dengan HPP yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 6.500 per kilogram.
"Kami akan menindak tegas tengkulak atau oknum dan pihak yang mencoba mempermainkan harga," kata Dwi Irianto saat mengecek stok beras di Gudang Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memberikan bantuan dalam hal pengawasan penyerapan gabah petani di berbagai daerah di wilayah Sulawesi Tenggara.
"Apabila Bulog perlu bantuan dari kita, Polri untuk melakukan pengawasan maupun dari pemda kita siap dan ini program dari pemerintah harus benar-benar kita jalankan, kalau ada tengkulak yang ditemukan membeli di bawah 6.500 nanti kita akan panggil," ujarnya.
Dwi Irianto telah menginstruksikan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sultra untuk mengawasi hal tersebut. "Sudah kita perintahkan apabila masih ada yang bermain, kita akan tindak tegas," ungkap Dwi Irianto.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra Siti Mardati Saing menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah menyerap gabah petani sebanyak 8.000 ton dengan harga sesuai HPP.
"Ini kita akan terus serap gabah tersebut dengan harga 6.500 all quality, tantangannya sekarang yang pertama bahwa harga beras di pasar cenderung naik sudah 14.000 per kg beras medium sehingga beberapa penggilingan juga mengisi pasar dan itu yang menghambat penyerapan gabah maupun beras bulog," tambah Siti Mardati Saing.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB
- 3 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 4 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 5 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
Berita Terkini
-
Kemenekraf Dukung Heli Expo Asia 2025 Promosikan Indonesia Pusat Inovasi
-
Menperin: Manufaktur Tumbuh dan Menyerap Tenaga Kerja Baru Lebih Banyak Dari PHK
-
Ini Kontrak Baru Tijjani Reijnders di AC Milan
-
Waduh! Laga Persija vs PSIS Ditunda Akibat Banjir di Bekasi
-
Asyik Mancing Saat Banjir di Pejaten, Warga Dapat Lele Dumbo