Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kaper BKKBN Sulsel: Gencarkan Pemeriksaan Ibu Hamil untuk Mencegah "Stunting"

Foto : antaranews

Ilustrasi suasana pemberian edukasi pada para Ibu Hamil untuk mengeliminasi stunting.

A   A   A   Pengaturan Font

"Pencegahan stunting yang BKKBN lakukan, yaitu mulai dari hulu dengan menyasar remaja sebagai calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan Baduta."

MAKASSAR -- Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Hj Andi Ritamariani mengimbau untuk menggencarkan pemeriksaan setiap ibu hamil (Bumil) secara rutin guna mencegah stunting.

"Pencegahan stunting yang BKKBN lakukan, yaitu mulai dari hulu dengan menyasar remaja sebagai calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan Baduta," kata Andi Rita di Makassar, Sabtu.

Khusus untuk ibu hamil, lanjut dia, perlu pemeriksaan intensif agar anaknya lahir sehat dan tidak stunting. Selain itu perlu mengonsumsi makanan bergizi, minum tablet tambah darah dan rutin periksa kehamilan.

Andi Rita mengatakan, pihaknya sudan memberikan edukasi kepada ibu-ibu hamil dan menyusui dalam kegiatan Advokasi dan KIE melalui Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Puskesmas Palanro, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, pekan lalu.

Selain itu, lanjut Andi Rita anak Baduta juga perlu pola pengasuhan anak yang baik dilakukan oleh orang tua dan menerapkan pola makanan bergizi yang sehat dan seimbang.

Dia juga memberikan apresian Hasnah Syam selaku Anggota Komisi IX DPR RI dan juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru atas dukungannya dalam penanganan stunting di Barru.

Ia menilai upaya pendampingan yang dilakukan Hasnah Syam memiliki dampak yang besar terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Barru.

"Salah satu kabupaten yang berkontribusi besar dalam penurunan angka stunting di Sulsel adalah Kabupaten Barru dimana Barru sukses menurunkan sebesar 12,3 persen yaitu dari 26,4 persen tahun 2021 turun menjadi 14,1 persen di tahun 2022," jelasnya.

Menurut dia, Kabupaten kni merupakan yang terbesar penurunan angka prevalensi stuntingnya.

Sementara angka prevalensi Stunting Sulsel berdasarkan data SSGI tahun 2022 masih berada di angka 27,2 persen turun dari 27,4 persen tahun 2021.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top