Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapan Lagi Punya Rumah di Jakarta, Kalau Tidak Sekarang

Foto : Koran jakarta/ peri Irawan

Daftar Kepemilikan Rumah I Warga mengisi formulir kepemilikan rusun DP 0 rupiah di Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman DKI Jakarta, di Kompleks Gedung Teknis Jatibaru, Jakarta Pusat.

A   A   A   Pengaturan Font

Kursi-kursi itu terlihat kosong. Hanya beberapa saja yang terisi warga yang mengantre pendaftaran hunian down payment (DP) 0 rupiah. Dua petugas pendaftaran terlihat aktif melayani warga satu per satu. Sedangkan seorang satpam hanya menyediakan nomor antrean bagi mereka yang hendak mendaftar DP 0 rupiah.

Hari ketiga pendaftaran, hanya 34 nomor antrean saja yang dikeluarkan di Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman DKI Jakarta, di Kompleks Gedung Teknis Jatibaru, Jakarta Pusat. Berbeda dengan hari pertama dan kedua, nomor antrean bisa mencapai ratusan nomor.

Layanan pendaftaran DP 0 rupiah itu terletak di lantai dasar Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta. Ada juga layanan pendaftaran di masing-masing suku dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman pada enam wilayah Jakarta. Sebab, beberapa warga yang datang tidak serta merta melengkapi persyaratan yang harus disiapkan. Mereka kembali pulang, untuk datang kembali setelah persyaratan itu dilengkapi.

Seperti dirasakan warga Grogol, Jakarta Barat, M. Syaiful, 48 tahun, pekan lalu, dia mendatangi kantor Wali Kota Jakarta Barat untuk mendaftar hunian DP 0 rupiah. Namun, saat itu, Syaiful tidak membawa persyaratan yang lengkap. Salah satunya KTP pasangan dan surat keterangan penghasilan yang ditandatangani RT/RW setempat.

Alhasil, Syaiful pun membawa serta istrinya untuk mendaftar DP 0 rupiah langsung ke Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman DKI Jakarta. Setelah menunjukkan semua persyaratan dan menerima penjelasan dari petugas, Syaiful pun berhasil terdaftar sebagai pemohon fasilitas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top