Kapan Indonesia Bisa Ikuti Jejak Ini Ya, Kapal Induk Perdana India Jadi Perhatian Tiongkok
Ilustrasi - Para personel Angkatan Laut India melakukan yoga di dek penerbangan INS Viraat, kapal induk Angkatan Laut India yang dinonaktifkan, saat Hari Yoga Internasional di Mumbai, India, Jumat (21/6/2019).
Beijing - Vikrant, kapal induk pertama India yang dikembangkan galangan kapal dalam negeri Cochin Shipyard Limited, menjadi perhatian Tiongkok akan tumbuhnya kekuatan armada laut negara tetangganya itu.
Beberapa pengamat di Tiongkok melihat kerja keras India dalam mengembangkan Vikrant menunjukkan ambisi dan tekad New Delhi menjadi salah satu kekuatan maritim dunia.
Dengan adanya Vikrant, India memiliki dua gugus tempur yang akan memberikan kontribusi besar terhadap seluruh kemampuan armada lautnya, kata pengamat militer Tiongkok Song Zhongpingseperti dikutip surat kabar Tiongkok, Global Times, Sabtu (30/7).
Menurut Global Times, Tiongkok selama 1999-2022 telah membuat terobosan dengan meluncurkan tiga kapal induk.
Laju India yang lambat dalam mengembangkan kapal induk asli pertamanya menunjukkan betapa sulit proses tersebut.
Tiongkok dan India dalam mengembangkan kapal induknya memulai dari sumber yang sama --bekas Uni Soviet.
Vikrant merupakan pengembangan dari Vikramaditya, kapal induk generasi kedua bekas Uni Soviet, sementara kapal induk Tiongkok Liaoning juga merupakan pembaruan dari Varyag, kapal induk generasi ketiga Uni Soviet.
Namun Liaoning lebih besar daripada Vikrant dari segi ukuran.
Menurut Song, kemampuan tempur Liaoning melebihi Vikrant.
Ia melihat India sebagai bagian penting dari kekuatan politik dan militer utama dunia sehingga tidak dapat dihindari bahwa negara itu akan menjadikan kapal induk sebagai bagian penting dari strategi pertahanannya.
Oleh karena itu, Song mengingatkan bahwa tekad dan ambisi India tidak boleh dipandang sebelah mata.
Dalam pengembangan kapal induk secara mandiri, dia mengakui Tiongkok lebih unggul daripada India.
"Untuk negara seperti India, yang belum pernah merancang kapal induk secara mandiri, Vikrant memberikan dasar-dasar teknis untuk Vishal, kapal induk bertenaga nuklir buatan sendiri yang telah direncanakan," kata Song.
Vikrant yang berbobot 45.000 ton, panjang 262 meter, dan kecepatan maksimum 28 knot, dibeli dari Rusia pada 2004.
Dalam program pengembangan yang menggunakan 76 persen kandungan dalam negeri India itu, kapal tersebut telah menghabiskan biaya 3,13 miliar dolar AS (sekitar Rp46,73 triliun), demikian dilaporkanmedia India.
Sementara itu, Tiongkok sampai saat ini sudah mengoperasikan tiga kapal induknya yang juga dikembangkan secara mandiri, yakni Liaoning, Shandong, dan yang terbaru Fujian.
"Proses pengembangan kapal induk India penuh liku, termasuk ketidakstabilan kebijakan. Hal ini menyebabkan perubahan dalam pemikiran desain, ketidakstabilan dalam pendanaan, dan kurangnya kontinuitas dalam proses manufaktur," kata Zhang Zhaozhong, pakar militer PLA National Defense University.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya