Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapal Selam Alvin Cetak Rekor Penyelaman Hingga 6.453 Meter

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah terobosan telah dilakukan kapal selam (submersible) berawak Alvin. Hasil penyelaman berawak baru-baru ini, Alvin mampu mengatasi tekanan air yang tinggi dengan mampu menyelam hingga kedalaman 6.453 meter di Palung Puerto Rico di utara San Juan.

Rekor kedalaman yang diraih menjadi sejarah pengembangan kapal selam Alvin yang telah berusia 58 tahun. Rekor ini diharapkan segera mendapatkan sertifikasi dari Angkatan Laut Amerika Serikat untuk melanjutkan operasi setelah menjalani perbaikan dan peningkatan selama 18 bulan.

Sebelumnya catatan terdalam penyelaman bawah laut Alvin berada pada kedalaman 4.500 meter. Persyaratan Naval Sea Systems Command (NAVSEA) baru menetapkan penyelaman sertifikasi harus berada pada kedalaman antara 6.200 hingga 6.500 meter.

Kapal selam Alvin diawaki oleh tiga orang dalam penyelaman bersejarah ini tersebut. Mereka adalah Anthony Tarantino dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), pilot Fran Elder (WHOI) yang menjadi pilot dan insinyur mesin, dan Mike Yankaskas dari NAVSEA.

Kemampuan menyelam hingga kedalaman 6.453 meter membuat 99 persen dasar laut di dunia berada dalam jangkauannya. Program Alvin sebagai yang paling tua dan telah lama beroperasi, serta paling aktif di dunia baik dalam banyak dimensi ukuran, kini jadi program kapal selam yang diawaki manusia paling sukses di dunia.

Keberhasilan ini muncul setelah penyelaman uji dihentikan sementara pada November 2021 ketika inspeksi visual pasca penyelaman mengungkapkan kerusakan pada beberapa titik lampiran dari busa sintaksis khusus yang digunakan untuk memberi daya apung pada kapal selam seberat 43.000 pon atau 1.9504,5 kilogram.

Selama peningkatan yang dilakukan antara 2020-2022, Alvin ditambahi bola pemberat variabel titanium dan modul busa sintaksis dengan nilai hingga 6.500 meter. Kameranya dilengkapi sistem pencitraan video 4K dan gambar diam berkualitas tinggi.

Lengan manipulator hidrolik baru dan sistem hidrolik redundan yang lebih efisien disematkan untuk mempermudah operasi. Mesin pendorongnya kini lebih memiliki kekuatan yang lebih tinggi. Sistem kendali motornya pun merupakan sistem terbaru berupa sistem perintah dan kontrol terintegrasi.

Tim pengembang Alvin telah menghabiskan beberapa bulan terakhir untuk mempersiapkan kapal selam agar bisa menyelam lagi pada awal Juli pada pengujian terbaru. "Investasi dalam alat unik seperti Alvin akan mempercepat penemuan ilmiah di perbatasan pengetahuan," kata Presiden dan Direktur Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), Peter de Menocal, dikutip laman resmi institusi ini.

"Kemampuan baru Alvin untuk menyelam lebih dalam dari sebelumnya akan membantu kita belajar lebih banyak tentang planet ini dan memberi kita apresiasi yang lebih besar atas apa yang dilakukan laut bagi kita semua setiap hari," imbuh Menocal.

Alvin adalah salah satu kapal selam yang paling dikenal dan paling banyak digunakan di dunia. Sampai saat ini, kapal selam ini menjadi satu-satunya di AS yang mampu membawa manusia ke kedalaman laut yang ekstrem dan melakukan studi ilmiah yang kompleks tentang laut dalam dan dasar laut.

Sejauh ini Alvin telah berhasil menyelesaikan 5.086 kali misi penyelaman. Jumlah itu diklaim lebih banyak dari gabungan semua program kapal selam lainnya di seluruh dunia.

Penelitian Oseanografi

Nama kapal itu mengambil dari ahli kelautan WHOI, Allyn Vine, yang pertama kali memperjuangkan gagasan membangun kapal selam yang diawaki manusia untuk mendukung penelitian laut dalam. Kapal selam Alvin pertama kali dibangun oleh para insinyur WHOI pada 1964 dan telah dioperasikan oleh lembaga tersebut sejak itu.

Dalam satu tahun rata-rata penyelaman yang dilakukan Alvin sekitar 100 kali penyelaman. Misi yang dijalankan seperti mempelajari proses yang menciptakan dan membentuk kerak Bumi, kondisi kimia yang mendukung kehidupan di lingkungan ekstrem, dan keragaman kehidupan laut dalam. Selain untuk kepentingan ilmiah, Alvin pun menjalani misi militer dan keamanan nasional.

Pada 1974, Alvin memainkan peran sentral dalam Project FAMOUS (French American Mid-Ocean Undersea Study) untuk memverifikasi aspek teori tektonik lempeng yang baru. Tiga tahun kemudian, para ilmuwan yang menyelam di Alvin menulis ulang pemahaman modern tentang kehidupan di Bumi.

Tim peneliti menemukan air panas dan kaya bahan kimia yang mengalir dari dasar laut ternyata mendukung seluruh ekosistem yang tidak bergantung pada sinar matahari di permukaan.

Pada 1986, Alvin melakukan salah satu ekspedisi paling ikonik ketika ilmuwan WHOI, Robert Ballard, menggunakannya untuk menjelajahi bangkai kapal HMS Titanic yang teronggok di dasar laut pada kedalaman 3.784 meter.

Selama bertahun-tahun, Alvin telah membawa lebih dari 3.000 orang ke kedalaman dan telah mendukung publikasi studi ilmiah yang tak terhitung jumlahnya. Hal ini juga memungkinkan pengembangan alat baru untuk penelitian oseanografi lebih lanjut dan telah mendorong karier banyak ilmuwan dan insinyur muda. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top