Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Zelenskyy Ulang Tawaran Dialog Langsung dengan Putin

Kapal Russia Kembali Dihancurkan

Foto : AFP/BULENT KILIC

Barikade Karung Pasir l Seorang warga Ukraina berdiri dekat barikade dari karung pasir yang didirikan di Kota Odessa beberapa waktu lalu. Pasukan Russia sejak awal Mei mengintensifkan serbuan ke wilayah pantai Laut Hitam di Ukraina termasuk menggempur kota pelabuhan Odessa.

A   A   A   Pengaturan Font

KHARKIV - Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah berhasil menghancurkan kapal logistik milik Angkatan Laut Russia di dekat Pulau Ular, sebuah pos terdepan kecil namun strategis di garis depan Laut Hitam

"Berkat keberanian pelaut angkatan laut kami, kapal pendukung Vsevolod Bobrov terbakar. Kapal ini adalah salah satu yang terbaru yang dimiliki armada Russia," kata Serhiy Bratchuk, juru bicara administrasi militer regional Odessa.

Hingga berita ini ditulis, pihak Kementerian Pertahanan Russia belum memberikan konfirmasi soal informasi tentang hancurnya kapal mereka. Namun citra satelit yang disediakan oleh Maxar, sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Amerika Serikat (AS), menunjukkan akibat dari apa yang dikatakannya sebagai kemungkinan serangan misil terhadap kapal logistik Kelas Serna di dekat pulau itu yang posisinya dekat dengan perbatasan laut Ukraina dan Rumania.

Citra satelit Maxar juga menunjukkan kerusakan akibat gempuran baru-baru ini pada bangunan di pulau itu, yang menjadi terkenal akibat tentara Ukraina yang bersikeras mempertahankan wilayah pulau tersebut di awal invasi.

Perkembangan terbaru di sekitar Pulau Ular dalam beberapa hari terakhir, menurut beberapa pejabat pertahanan, mungkin akan menjadi pertempuran sengit karena Russia ingin menguasai wilayah barat pantai Laut Hitam, sejalan dengan manuver pasukan Russia yang kesulitan untuk merangsek masuk ke wilayah utara dan timur Ukraina.

Sebelumnya pasukan Russia juga mengalami kemunduran lagi di medan perang setelah pasukan Ukraina mengusir pasukan musuh dari wilayah di sekitar kota terbesar kedua yaitu Kharkiv. Berdasarkan laporan awak media peliput perang dari medan pertempuran, disebutkan bahwa Ukraina saat ini telah menguasai wilayah yang membentang ke tepi Sungai Siverskiy Donetsk, sekitar 40 kilometer di timur Kharkiv.

Pada saat yang sama, sejumlah warga Ukraina yang berada di Kyiv, meminta bantuan agar saudara mereka yang menjadi tentara yang kini terkepung di pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan selatan Mariupol, agar diselamatkan, setelah pasukan Russia terus membombardir pabrik itu serta hampir sepenuhnya menguasai Mariupol.setelah pengepungan selama lebih dari dua bulan.

"Saya ingin semua pejuang yang ada di sana untuk kembali ke rumah sehingga mereka dapat hidup normal dengan anak-anak dan kerabat mereka," kata Maria Zimareva, yang saudaranya berada di dalam pabrik baja.

Menanggapi hal itu, Kyiv mengatakan bahwa mereka sedang berupaya menyelamatkan para prajurit yang dilaporkan banyak yang terluka parah. "Kami telah memulai babak baru negosiasi seputar peta jalan untuk operasi (evakuasi). Dan kami akan mulai dengan mereka yang terluka parah," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, dalam sesi wawancara dengan stasiun televisi1+1.

Siap Berdialog

Sementara itu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Jumat (13/5) telah mengulangi tawaran untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Presiden Russia, Vladimir Putin, dan mengatakan penarikan pasukan Russia dari Ukraina harus menjadi titik awal untuk setiap dialog.

"Sebagai presiden, saya siap untuk berbicara dengan Putin, tetapi hanya dengan dia, tanpa perantaranya, serta dalam rangka dialog, bukan ultimatum," kata Zelenskyy kepada stasiun televisi Italia,RAI 1.

Ukraina dan Russia sendiri belum pernah mengadakan pembicaraan damai tatap muka sejak 29 Maret. Terkait hal ini, Presiden Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman, Olaf Scholz, melalui sambungan telepon bahwa kemajuan dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik, pada dasarnya telah diblokir oleh Kyiv. AFP/VoA/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top