Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inovasi Teknologi

Kapal Pelat Datar Hasil Inovasi UI Lebih Efisien

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Kapal pelat datar dinilai lebih efisien dibandingkan kapal-kapal lainnya. Kapal jenis ini harga lebih murah dibandingkan kapal-kapal sejenis yang terbuat dari fiber, karena menggunakan bahan-bahan lokal dan waktu produksinya juga lebih cepat.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Jumain Appe, di Tangerang, usai pengujian kapal pelat datar di perairan Kepulauan Seribu, Selasa (20/11).

Jumain menjelaskan kapal penangkap cumi tersebut dikonstruksi dengan pelat-pelat baja datar dan tidak melewati proses pelengkungan pelat, sehingga menghasilkan produk yang lebih cepat dan ekonomis.

Dari hasil pengujian, kapal tersebut mampu menghadapi ombak yang cukup besar. Kapal itu juga lebih cepat dibandingkan kapal sejenis. "Kapal ini memang dirancang untuk nelayan yang melaut selama lebih dari seminggu," tambahnya.

Kapal pelat datar merupakan hasil riset yang dilakukan pengembangan dan inovasi serta rekayasa desain dari Universitas Indonesia (UI), kapal itu kemudian diproduksi oleh PT Juragan Kapal Indonesia. Perusahaan itu merupakan perusahaan rintisan binaan Kemenristekdikti dan berkolaborasi dengan jurusan Teknik Perkapalan UI.

Ke depan, dia berharap kapal tersebut dapat diproduksi secara massal. Saat ini, kapal yang tersedia adalah Kapal Pelat Datar GT 20 dan GT 29.

Uji Penggunaan

Kapal pelat datar tersebut telah dilakukan pengujian penggunaan oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir, bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, dan sejumlah pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan di wilayah perairan Kepulauan Seribu, Selasa (20/11) pagi.

Uji coba berlangsung lancar di bawah cuaca cerah berawan di wilayah pesisir pantai Paku Haji. Waktu tempuh uji coba kapal dari muara ke pulau Untung Jawa pulang pergi sekitar 90 menit dengan kecepatan maksimal 10 knot.

Pengujian dilakukan mulai dari muara Sungai Cisadane hingga ke Pulau Untung Jawa. "Kapal ini sangat bagus dan cocok digunakan untuk nelayan yang memudahkan nelayan melaut," kata Nasir.

Direktur Utama PT Juragan Kapal, Adi L Simanungkalit, saat ini ada tiga kapal yang sudah dipesan oleh pembeli. "Tiga kapal ini rencananya akan beroperasi di Papua Barat," katanya.

Ia menjelaskan, kapal itu sepenuhnya menggunakan bahan baku dari dalam negeri. Berbeda dengan kapal dari fiber dan kayu, kapal pelat datar lebih tahan lama dan juga bangkai kapal ya masih bisa digunakan lagi. Hal itu berbeda dengan kapal dari fiber yang tidak bisa digunakan lagi ketika umur pakai habis. eko/E-3

Komentar

Komentar
()

Top