![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Kanada-Filipina Segera Capai Kesepakatan Militer
Dua pelaut Filipina sedang memandang dari kejauhan kapal perang Kanada, HMCS Montreal , yang sedang ikut serta dalam latihan militer bersama pada 7 Agustus lalu.
Foto: AFP/ARMED FORCES OF THE PHILIPPINESMANILA - Kanada dan Filipina berada dalam tahap akhir perundingan pakta yang memungkinkan mereka mengerahkan pasukan di wilayah masing-masing, kata utusan Kanada untuk Manila pada Minggu (9/2).
Sebelumnya Manila sudah memiliki perjanjian pasukan kunjungan serupa dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang, dan juga sedang berunding dengan Prancis dan New Zealand dalam menghadapi meningkatnya klaim Tiongkok terhadap Laut Tiongkok Selatan (LTS).
"Kami berada dalam tahap akhir negosiasi perjanjian yang akan memungkinkan kami untuk memiliki kerja sama yang lebih dalam dan partisipasi yang lebih substantif dalam pelatihan untuk membangun kapasitas," kata Duta Besar Kanada untuk Filipina, David Hartman, dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
“Kami berharap penandatanganan dan ratifikasi perjanjian oleh kedua pemerintah dapat diharapkan sebelum akhir tahun 2025,” imbuh dia seraya mengatakan bahwa bulan lalu, pejabat Kanada telah mengadakan diskusi dengan rekan-rekan dari kementerian pertahanan dan luar negeri Filipina.
Dubes Hartman mengatakan perjanjian itu akan memungkinkan partisipasi masa depan pasukan Kanada dalam latihan militer gabungan berskala besar yang diadakan setiap tahun antara Filipina dan AS.
Angkatan Laut Kanada sebelumnya telah mengambil bagian dalam beberapa patroli di LTS selama beberapa bulan terakhir bersama AS, Australia, Filipina, dan Jepang, untuk menegaskan kebebasan bernavigasi dan lintas penerbangan di jalur perairan strategis yang diklaim hampir seluruhnya oleh Beijing. Patroli bersama ini kerap membuat Beijing berang.
Komitmen
Dubes Hartman pun dalam pernyataannya sempat menyuarakan kekhawatiran atas tindakan provokatif dan melanggar hukum Tiongkok di kawasan tersebut dalam pernyataannya.
Kanada sendiri telah memperkuat kehadiran militernya di kawasan Indo-Pasifik dan telah berkomitmen untuk membantu mempromosikan supremasi hukum dan memperluas perdagangan dan investasi.
Hal itu sejalan dengan upaya Filipina di bawah kepemimpinan Presiden Ferdinand Marcos Jr untuk memperluas hubungan pertahanan dengan negara-negara sahabat guna memperkuat pertahanan luar negeri negaranya saat menghadapi Tiongkok yang semakin tegas di perairan yang disengketakan.
Dubes Hartman mengutarakan pernyataannya di hadapan pejabat keamanan nasional Filipina, duta besar asing, dan atase pertahanan di atas kapal HMCS Ottawa, fregat kelas Halifax milik Angkatan Laut Kerajaan Kanada yang sedang berlabuh di Manila.
“Kapal ini akan mengambil bagian dalam latihan gabungan di lepas pantai Filipina pekan depan,” ucap Dubes Hartman.
Pada 2023, Kanada meneken perjanjian kerja sama pertahanan dengan Filipina yang memberi akses pada Manila ke data dari Sistem Deteksi Kapal Terselubung milik Kanada, yang memanfaatkan teknologi satelit untuk melacak kapal ilegal bahkan jika mereka mematikan perangkat pemancar lokasi mereka.
Penjaga Pantai Filipina menuduh kapal penjaga pantai dan kapal penangkap ikan Tiongkokkerap mematikan perangkat pemancar lokasi mereka untuk menghindari deteksi dan pengawasan di LTS. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
Berita Terkini
-
Pantun Bisa Jadi Soft Power Dunia
-
BPJS Kesehatan Cabang Kediri Menjelaskan 144 Diagnosis Penyakit yang Ditangani FKTP
-
Sebelum Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Novi Helmy Dapat Kenaikan Jabatan
-
BBM Subsidi Era Digital, Penerapan QR Code Diklaim Efektif Atur Distribusi
-
Pengurus Baru ILUNI FHUI Tancap Gas Realisasikan Program Kerja