Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Wirausaha

Kampus Didorong Jadi Pencetak Pungusaha Baru

Foto : ISTIMEWA

Ismunandar

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong agar kampus-kampus menjadi pencetak pengusaha baru dengan menyediakan ekosistem kewirausahaan.

"Indonesia bisa maju kalau jumlah pengusahanya lebih banyak. Itu sebabnya butuh peran perguruan tinggi untuk mencetak pengusaha baru bukan hanya pencari kerja," kata Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, Ismunandar, di Jakarta, Kamis (20/6).

Ia menjelaskan sejumlah negara-negara maju seperti Singapura jumlah pengusahanya mencapai 7 persen, kemudian Malaysia mencapai 5 persen. Sementara Jepang dan Amerika Serikat lebih dari 10 persen penduduknya jadi pengusaha. Sedangkan Indonesia, jumlah penduduknya yang menjadi pengusaha baru sekitar 3 persen.

Ismunandar menambahkan, di luar negeri para pengusaha banyak lahir dari kampus. Bahkan di Babson College, Amerika Serikat, begitu lulus kuliah langsung jadi pengusaha. Menurut laporan Financial Times (2015), sebanyak 46 persen dari lulusan program MBA Babson College langsung membuka usaha sendiri.

Sementara itu, akademisi dari sekolah bisnis dan teknologi Universitas Gloucestershire Inggris, Neil Towers berpendapat, pendidikan kewirausahaan sangat penting dimasukkan ke dalam kurikulum di perguruan tinggi.

Ia menambahkan perguruan tinggi perlu membuat ekosistem kewirausahaan sehingga begitu lulus kuliah, mahasiswa bisa menjadi pengusaha. Sama seperti perguruan tinggi di luar negeri, contohnya Babson College, Amerika Serikat, yang mana mahasiswanya begitu lulus kuliah langsung membuka usaha sendiri.

Neil yang juga Ketua Proyek Growing Indonesia-a-Triangular Approach (GITA) itu mengharapkan dengan adanya konsorsium mempermudah kampus menciptakan iklim kewirausahaan. Melalui proyek GITA, tujuh perguruan tinggi di Indonesia akan menjadi growth hub, yakni sebagai tempat bagi akademisi, mahasiswa, alumni, perusahaan rintisan dan perusahaan-perusahaan untuk berkumpul, berbagi ide dan berkolaborasi.

Tujuh kampus itu yakni President University, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Indonesia (Yogyakarta), Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, dan STIE Malangkucecwar.

Selain itu, proyek GITA juga akan melibatkan kalangan usaha mikro kecil dan menengah yang akan berbagi pengalaman tentang kewirausahaan.

Melalui cara-cara itu, growth hub yang diperkuat dengan jaringan pembelajaran, sebuah platform online yang bersifat terbuka bisa menjadi sarana untuk mengembangkan kapasitas kewirausahaan para pemangku kepentingan.ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top