Kamboja Keluar dari Kesepakatan Perbatasan
PM Kamboja, Hun Manet
PHNOM PENH - Perdana Menteri Hun Manet mengatakan bahwa Kamboja telah menarik diri dari kesepakatan pembangunan ekonomi regional yang telah berlangsung puluhan tahun dengan Vietnam dan Laos. Pengakuan itu amat mengejutkan dan dilontarkan setelah para kritikus menyatakan kekhawatirannya Kamboja akan kehilangan wilayahnya kepada negara tetangganya.
Perjanjian Kawasan Segitiga Pembangunan Kamboja-Laos-Vietnam (CLV-DTA) yang telah berlangsung selama 25 tahun telah menjadi fokus kritik daring dan protes luar negeri dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di laman Facebook pribadinya pada akhir 20 September lalu, PM Hun Manet mengatakan Kamboja telah memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan tersebut, dan bahwa baik Vietnam maupun Laos telah diberitahu mengenai keputusan tersebut.
Dalam pernyataannya, Hun Manet menuduh para ekstremis telah menggunakan kesepakatan tersebut sebagai senjata politik untuk menyerang pemerintahannya dengan menuduh pemerintahannya telah menyerahkan sebagian dari empat provinsi di timur laut ke negara asing.
"Dengan mempertimbangkan kekhawatiran masyarakat tentang wilayah, kami telah memutuskan bahwa Kamboja mengakhiri partisipasinya dalam CLV-DTA mulai 20 September 2024 dan seterusnya," kata PM Hun Manet seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (21/9).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya