Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Status Kota I Pertumbuhan Jakarta Diharapkan Setidaknya 5 persen

Kadin Komit Ciptakan Lapangan Kerja

Foto : ANTARA/HO-Kadin DKI Jakarta

Ketua Kadin DKI Jakarta periode 2019-2024 Diana Dewi (kiri), Jakarta, Rabu (31/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Usai tak lagi menjadi ibu kota negara, menjadi tanggung jawab semua untuk tetap meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta. Untuk kepentingan ini, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta berkomitmen meningkatkan peluang usaha untuk mengurangi pengangguran.

"Kami akan lebih menciptakan peluang-peluang usaha, terlebih ketika Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota lagi," kata Ketua Kadin Jakarta, Diana Dewi, Rabu (31/7). Diana menuturkan, pengusaha tidak boleh cengeng, terkait roda perekonomian Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota negara karena pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Walaupun Jakarta bukan lagi IKN, Kadin Jakarta terus berusaha untuk menciptakan Jakarta sebagai kota global. Dalam kaitan tersebut, Diana menuturkan kepemimpinannya di Kadin Jakarta kurang optimal semasa pandemi Covid-19 selama 2,5 tahun.

"Fundamental yang harus dibangun Kadin Jakarta rentang 2019-2024 belum tercapai akibat pandemi Covid-19," ujarnya. Kadin Jakarta sebentar lagi akan memilih ketua baru. Saat ini ada empat kandidat bakal calon ketua umum Kadin Jakarta periode 2024-2029. Terkait ini, Diana menegaskan, menandakan kaderisasi Kadin Jakarta berjalan baik.

"Para kandidat ketua umum Kadin Jakarta, menandakan mereka memiliki tujuan sama untuk membuat Kadin lebih baik ke depannya," ujarnya. Diana sendiri juga ingin maju lagi, tapi dia tidak ingin banyak berjanji.

Dia berharap calon Gubernur Jakarta mendatang adalah pemimpin bisa mewujudkan Jakarta sebagai kota global, bersama para pengusaha. "Kita ingin menjadi Jakara ssebagai kota yang ramah terhadap seluruh masyarakatnya," jelas Diana.

Kalangan pengusaha berharap pertumbuhan ekonomi Jakarta minimal tetap berada di atas lima persen. Dia berharap Pemprov Jakarta melibatkan kalangan pengusaha dalam memajukan Jakarta selepas bukan lagi IKN.

Berikan Santunan

Sebelumnya, Kadin Jakarta membagikan santunan kepada 111 anak yatim piatu sebagai bentuk kepedulian. "Bantuan sebagai bentuk kepedulian para pengusaha. Ini bukan hanya kepada anak yatim, tetapi juga teman-teman yang membutuhkan," jelas Diana Dewi di Masjid Arief Rahman Hakim Universitas Indonesia Salemba di Jakarta.

Pada saat itu Diana mengungkapkan, optimis dengan status baru Daerah Khusus Jakarta (DKJ), maka Jakarta telah siap mewujudkan diri sebagai kota global. Menurutnya, tantangan terbesar Jakarta setelah berstatus DKJ adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM).

Diana menilai SDM berkualitas, profesional, dan mental yang kuat penting untuk mendukung target mewujudkan Jakarta sebagai kota global. Dia minta semua pemangku kepentingan bisa bersama-sama membangun Jakarta menjadi lebih baik di masa depan. Ini baik dari sisi ekonomi maupun pariwisatanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Acara Bantuan Sosial, Adam Hermawan, bersyukur masih bisa berbagi kepada anak panti asuhan. Adam

Berharap kegiatan tanggung jawab sosial bisa terus dilaksanakan. Sebab jika dilakukan secara meluas, manfaatnya berdampak lebih besar bagi masyarakat.

Sedangkan Kadin Kaltim minta kepada presiden untuk meningkatkan peran pengusaha lokal sebagai "pemain utama" dalam pembangunan IKN.

Hal itu disampaikan Ketua Kadin Kaltim, Dayang Donna Faroek, usai diundang Presiden Jokowi untuk berdialog di Istana Garuda IKN, Penajam Paser Utara, Selasa.

"Teman-teman Himpunan Pengusaha Muda Indonesia sudah banyak dilibatkan. Kadin juga sudah menjadi salah satu sub kontraktor," katanya. Donna menyampaikan, dari total sekitar 4.500 lebih pengusaha Kadin, sekitar 10 persen di antaranya telah terlibat dalam peran sub kontraktor alat berat dalam pembangunan IKN. Para pengusaha lokal itu, kata Donna, bergerak di bidang jasa konstruksi, batubara, hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top