Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kadin Indonesia Siap Menjadi Pintu Masuk bagi Para Calon Investor dari Kanada

Foto : Istimewa.

Forum Bisnis dan Investasi Kanada- Asean 2023 yang diselanggarkan Canada-ASEAN Business Council (CABC) di Jakarta, akhir pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan para calon investor di dunia, dan salah satunya adalah Kanada. Karenanya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berupaya menjadi pintu bagi para calon penamam modal dari Kanada untuk masuk ke Indonesia.

Hal inilah diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Transportasi, Denon Prawiraatmadja dalam Canada-ASEAN Business & Investment Forum 2023 yang diselanggarkan oleh Canada-ASEAN Business Council (CABC) di Jakarta, akhir pekan lalu dalam sesi diskusi yang bertema 'Sustainable Finance and Infrastructure Development'.

Dia menjelaskan forum ini bertujuan menjalin kerjasama bisnis investasi antara Kanada dengan negara-negara di Asean, khususnya Indonesia dalam hal Sustainable Infrastructure atau yang biasa disebut pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.

"Saat ini Kanada tengah berupaya untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan tersebut. Karenanya Kadin Indonesia bisa menjadi pintu masuk dan penghubung bagi para calon investor dari Kanada untuk bisa menanamkan modal dibidang Sustainable Infrastructure," kata Denon dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/2).

Pria yang juga CEO White Sky Group ini juga menambahkan bahwa tidak dipungkiri jika Sustainable Infrastructure di Indonesia memiliki tantangannya sendiri, yang dikarenakan negara kita merupakan daerah kepulauan.

Dengan tantangan tersebut membuat para calon investor harus mempunyai sistem yang benar-benar tepat, khususnya dibidang transportasi.

Belum lama ini, kata Denon, Ketua Umum Kadin Indonesia, M. Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa saat ini Asean memiliki empat pilar pogram yaitu Digital Transformation, Sustainable Development, Result Resilient, dan Food Security. Dan dengan empat pilar ini yang akan didorong oleh Kadin Indonesia untuk bekerjasama dengan para calon investor dari Kanada.

"Kerja sama bisnis antara Kadin Indonesia dan Canada Business Council dapat selaras dengan empat pilar yang tengah di dorong oleh Asean. Tidak hanya itu, harapannya kedepannya kerja sama ini tidak hanya di atas kertas namun bisa terwujud sehingga bisa membawa dampak yang positif bagi pembangunan di Indonesia," katanya.

Denon juga menjelaskan bahwa salah satu kerja sama dengan Kanada yang tengah didorong agar segara dapat terealisasikan adalah pembangunan Green Airport di Kalimantan Utara sebagai implementasi dari dekarbonisasi.

Untuk itu, baik Pemerintah Pusat dan pihak swasta diharapkan dapat mendukung Pemerintah Daerah Kalimantan Utara dalam upaya meningkatkan lokal Gross Domestic Product (GDP) melalui hilirisasi dan proses produk perikanan.

"Karena jika rencana tersebut dapat terwujud akan mendongkrak perekonomian di Kalimatan Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sebab kita ketahui bersama bahwa di Kalimantan Utara memiliki sumber daya alam energi dan perikanan serta kelautan yang luar biasa dan harus ini dioptimalkan pemanfaatannya," katanya.

Seperti yang diutarakan oleh Presiden Joko Widodo, kata Denon, bahwa Pemerintah akan mendorong berkembangnya produk unggulan yang dimiliki oleh setiap Provinsi di Indonesia. Karenanya pengoptimalan produk perikanan dan kelauatan yang dimiliki oleh Kalimantan Utara dapat menjadi Program Strategis Nasional.

Sebab jika hal ini tidak mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah maka sangat di sayangkan, bahkan bukan tidak mungkin jika Indonesia akan kehilangan kesempatan menjadi pemain utama diperekonomian Asean dan Dunia.

Denon juga menjelaskan bahwa Kanada, baik itu pemerintahnya, sektor swasta dan pengusaha sangat tertarik melakukan investasi di Indonesia dan kedepannya mereka akan melakukan penjajakan lebih lagi sehingga diharapkan dapat terwujud kerjasama antara kedua belah pihak.

"Memang proses ini tidak bisa instan, namun membutuhkan waktu secara bertahap sesuai dengan harapan dari para calon investor dan juga kesepakatan bersama yang saling menguntungkan," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top