Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kader Posyandu Perlu Jemput Bola

Foto : ISTIMEWA

posyandu

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Persoalan gizi buruk yang banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia bukan semata karena masalah ekonomi. Pemahaman keluarga yang kurang memadai terkait persoalan gizi menjadi penyebab lain dari terjadinya kasus tersebut.

Ketua Advokasi Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Idonesia (YAICI) Yuli Supriati mengatakan, masih banyak masyarakat yang merasa malas datang ke posyandu. Ditambah lagi dengan persoalan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama dua tahun, cukup berdampak pada terhambatnya aktivitas pemantauan kesehatan dan pemberian vitamin.

Ia meminta para kader Posyandu mengaktifkan kembali kegiatannya di masyarakat. Jika undangan datang ke Posyandu kurang dari jumlah yang seharusnya maka perlu dilakukan jemput bola ke rumah-rumah.

"Sebenarnya 'jemput bola' lebih efektif karena ketika mendapati masyarakat dengan anak yang mengalami gangguan kesehatan, kader Posyandu bisa segera mengambil tindakan pencegahan," jelas Yuli dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5).

Dengan sistem jemput bola Kader Posyanduperlu datang ke rumah untuk melihat keadaan yang terjadi di masyarakat. Sebagai contoh di Kalideres, Jakarta barat masih ditemukan seorang balita berusia 2 tahun mengalami gizi buruk. Berdasarkan pengakuan sang ayah, putranya sempat terjatuh saat usia 1,5 tahun.

"Sejak itu kata ayahnya, nafsu makan anaknya menurun yang diikuti dengan penurunan berat badan. Kini, hanya tersisa kulit pembalut tulang. Berat badannya semula 8 kg, sekarang hanya 1 kg," ujar dia.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A (K), anak-anak berusia 3 ke bawah sedang berada pada masa periode emas atau 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Periode ini sangat penting karena pada periode itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat sebagai menjadi modal dasar bagi masa depan.

"Oleh karena itu, pemenuhan gizi sangat penting, Sumber protein hewani harus ada setiap hari. Sumber protein dan lemak yang harus ada protein hewaninya plus ditambah dengan sayur dalam jumlah secukupnya. Cut Nurul menambahkan, kalau kita ingin anak-anak bertubuh tinggi adalah harus mengkonsumsi protein hewani, seperti susu, ikan, daging dan telur," ujar dia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top