Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kabar Gembira yang Sudah Lama Ditunggu, 177.300 Benih Lobster Dilepasliarkan di Perairan Kepri

Foto : ANTARA/Teguh Prihatna

Polisi menunjukkan barang bukti anakan buaya saat pengungkapan kasus penyelundupan di Polda Kepri, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (30/5/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Batam - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil DJBC) Khusus Kepulauan Riau bersama Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) melepasliarkan 177.300 benih baby lobster hasil penyeludupan yang digagalkan di Perairan Pulau Pengelap dan Pulau Abang.

Kepala Kantor DJBC Khusus Kepulauan Riau Priyono Triatmojo dikonfirmasi di Batam, Rabu, menyebut 177.300 benih baby lobster jenis lobster pasir itu diperkirakan bernilai kurang lebih Rp17,7 miliar.

Ratusan ribu benih baby lobster pasir itu gagal diseludupkan setelah Satgas Patroli Laut Bea Cukai dan instansi terkait lainnya melakukan pengejaran terhadap dua hight speed craft (HSC) yang diduga akan menyeludupkan sumber daya laut bernilai tinggi tersebut dengan modus "ship to ship" (STS).

"Jadi benih baby lobster langsung dilepasliarkan ke perairan laut di wilayah Perairan Pulau Kambing, Kepulauan Riau," katanya.

Turut hadir dalam pelepasliaran tersebut perwakilan dari Lanal TBK, Polres Karimun, Stasiun Bakamla Karimun, PSDP Tanjung Balai Karimun serta Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau, Satuan Pelayanan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.

Pekan lalu, Kamis (22/8) juga dilaksanakan pelepasliaran 695.500 ekor benih lobster senilai Rp90 miliar di Perairan Galang Baru, Kota Batam, Kepulauan Riau oleh PSDP Wilayah Batam bersama Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau.

Berdasarkan data Ditjen PSDKP sepanjang 2024 ini aparat penegak hukum di Indonesia berhasil menggagalkan penyelundupan benih lobster sebanyak 2,4 juta ekor, dengan nilai diperkirakan mencapai Rp418 miliar.

Salah satu alasan utama di balik maraknya penyeludupan benih lobster ini karena harga jualnya yang tinggai di pasar internasional, yakni Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per ekor.

Selain harga, budidaya lobster di Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan di Vietnam yang sudah menggunakan teknologi maju. Sehingga penyelundupan ke negara tersebut terbilang tinggi.

Adapun modus para pelaku menyelundupkan benih lobster Indonesia dengan menyelundupkan langsung dari tempat pengepul naik HSC, dari Sumatera langsung ke negara tujuan.

Selain di Sumatera, modus penyeludupan benih lobster juga terjadi di Pulau Jawa.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top