Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kabar Gembira! Organisasi Kesehatan Dunia Sahkan Vaksin Convidecia Asal Tiongkok, Buat Apa?

Foto : Lancet

Ilustrasi WHO

A   A   A   Pengaturan Font

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUL) untuk vaksin Convidecia produksi CanSino Biologics asal Tiongkok. Hal ini sekaligus menambah jumlah portofolio vaksin yang divalidasi oleh WHO untuk pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS- CoV-2.

"Vaksin ini memenuhi standar WHO terkait perlindungan terhadap Covid-19 dan keuntungan dari vaksin lebih besar dari risikonya," bunyi pernyataan WHO.

Prosedur EUL WHO sendiri menilai kualitas, keamanan dan kemanjuran vaksin Covid-19 sebagai prasyarat untuk pasokan vaksin Covax. Ini juga memungkinkan negara untuk mempercepat persetujuan peraturan mereka sendiri untuk mengimpor dan mengelola vaksin Covid-19.

Convidecia sendiri memenuhi EUL berdasarkan tinjauan data tentang kualitas, keamanan, kemanjuran, rencana manajemen risiko, kesesuaian program dan inspeksi lokasi pabrik yang dilakukan oleh langsung oleh WHO.

Kelompok Penasihat Teknis untuk EUL, yang diselenggarakan oleh WHO beserta pakar regulasi dari seluruh dunia, telah menetapkan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap Covid-19.

WHO menuturkan, vaksin ini diketahui memiliki tingkat efikasi sebesar 64 persen melawan gejala infeksi virus corona dan 92 persen kemanjuran melawan gejala berat Covid-19.

CONVIDECIA didasarkan pada adenovirus manusia yang dimodifikasi yang mengekspresikan protein spike S dari SARS-CoV-2.

Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) WHO, merekomendasikan penggunaan vaksin Convidecia dalam dosis tunggal atau 0,5 ml, pada semua kelompok usia 18 tahun ke atas.

Hingga saat ini, WHO telah memberikan izin penggunaan terhadap total sembilan vaksin Covid-19, yakni Pfizer, Bharat, Moderna, AstraZeneca, Janssen, Sinovac, Sinopharm, Novavax dan Convidecia.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top