Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kabar Gembira Obat Covid-19 Sudah Ditemukan, Malaysia Segera Beli Molnupiravir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ada kabar gembira tentang Covid-19 karena sudah ditemukan obat oral pertama. Molnupiravir, obat oral untuk Covid-19 yang pertama kali melaporkan hasil uji klinis sementara, disorot banyak negara. Obat racikan Merck, perusahaan asal Amerika Serikat ini diketahui bisa mencegah kasus rawat inap dan kematian akibat Corona.

Hasil menunjukkan dari 775 pasien yang dianalisis, 7,3 persen di antaranya yang menerima molnupiravir dirawat di RS, angkanya lebih rendah ketimbang mereka yang meminum plasebo atau pil tiruan. Nol kasus kematian bagi para penerima molnupiravir. Sementara delapan pasien yang menerima plasebo dalam uji coba, wafat karena Covid-19.

Negara tetangga Malaysia telah berencana melakukan negosiasi terkait molnupiravir, untuk menambah salah satu strategi pengendalian Covid-19.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dia telah memulai negosiasi untuk mendapatkan obat baru, merujuk pada laporan pada hari Jumat bahwa pil yang dikembangkan oleh Merck dapat mengurangi separuh kemungkinan rawat inap atau kematian bagi mereka yang paling berisiko tertular Covid-19 yang parah. .

"Saat kami bertransisi untuk hidup dengan Covid-19, kami akan menambahkan opsi perawatan baru yang inovatif ke gudang senjata kami selain vaksin," kata Khairy.

Merck dan mitranya Ridgeback Biotherapeutics berencana untuk mencari otorisasi penggunaan darurat AS untuk pil tersebut sesegera mungkin dan untuk membuat aplikasi regulasi secara global.

Pil molnupiravir, yang dirancang untuk memasukkan kesalahan ke dalam kode genetik virus, akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk Covid-19.

Pilihan pengobatan saat ini termasuk remdesivir antivirus Gilead Sciences Inc dan deksametason steroid generik, yang keduanya umumnya hanya diberikan setelah pasien dirawat di rumah sakit.

Tidak ada tanggapan segera atas permintaan untuk mengklarifikasi apakah negosiasi kementerian juga termasuk Gilead Sciences atau Pfizer yang sedang mengembangkan pil antivirus dengan pembuat obat Swiss Roche Holding AG.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top